tirto.id - Saat demam menyerang, biasanya kondisi tubuh akan mengalami kenaikan suhu atau menjadi panas. Demam juga menjadi pertanda telah terjadi suatu yang tidak beres dalam tubuh. Saat mengalami demam, biasanya orang akan mencari termometer untuk mengukur suhu tubuhnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, suhu normal orang dewasa adalah 98,6 Fahrenheit atau 37 derajat celcius. Bila angkanya lebih dari itu, maka sebaiknya tetap berwaspada. Berikut adalah jenis serta fungsi setiap termometer seperti dilansir Mayo Clinic.
- Termometer Digital
Ini adalah salah satu termometer yang paling mudah ditemui di apotek, termometer digital ini bekerja karena adanya sistem diujung termometer yang disentuh pada bagian tubuh seperti mulut, dubur dan ketiak.
Termometer digital dapat digunakan oleh bayi yang baru lahir hingga orang dewasa. Kelebihan dari termometer ini adalah praktis dan hanya membutuhkan sekitar 1 menit untuk mengetahui suhu tubuh.
Meskipun begitu, termometer ini juga memiliki kekurangan antara lain, jika digunakan pada dubur bayi, maka orang tua sulit mengetahui apakah bayi merasa nyaman menggunakan termometer ini atau tidak.
Selain itu, termometer ini akan memberikan rasa tidak nyaman kepada orang yang bernafas dengan mulut saat mereka juga menggunakan termometer pada mulut mereka. Dan jika setelah makan atau minum disarankan untuk menunggu sekitar 15 menit untuk menggunakannya, karena makanan dan minuman dapat mempengaruhi suhu yang terbaca.
- Termometer Telinga
Sesuai namanya, termometer ini dapat bekerja jika diletakkan di dalam telinga, dilansir dari Health Direct, termometer ini dapat bekerja sangat cepat yaitu sekitar 1 detik saja untuk pengguna dapat mengetahui suhu tubuh mereka. Namun, termometer ini tidak dapat digunakan oleh semua orang, hanya bayi di atas usia 6 bulan hingga orang dewasa saja yang disarankan untuk menggunakannya.
- Termometer Dot Digital
Termometer ini akan sangat membantu bagi para ibu untuk mengukur suhu anak. Karena berbentuk seperti dot, anak akan mudah untuk menghisap termometer tersebut. Namun sayangnya termometer ini tidak disarankan untuk bayi yang baru lahir, serta dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 menit agar dapat mengetahui suhu tubuh. Dan terkadang, suhu yang ditunjukkan kurang akurat.
- Termometer Arteri Temporal atau Termometer Dahi
Termometer ini bekerja dengan memindai inframerah yang keluar pada kepala. Kelebihan yang dimiliki termometer dahi adalah dapat merekam suhu dengan cepat dan akurat, serta dapat digunakan pada bayi yang berusia 3 bulan hingga orang dewasa.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa termometer ini dapat digunakan pada bayi baru lahir serta memiliki akurasi tinggi untuk digunakan di dubur daripada termometer lainnya. Sayangnya, termometer ini memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan dengan termometer jenis lainnya.
- Termometer Air Raksa
Termometer ini berbentuk tabung dan di dalamnya terdapat air raksa. Namun saat ini termometer air raksa tidak dianjurkan untuk digunakan karena jika tabung itu pecah, maka cairan air raksa dapat membahayakan kesehatan.
Jenis termometer lainnya yang cukup banyak dikenal adalah Termometer Tipe Strip, namun termometer ini juga tidak disarankan untuk digunakan karena pengukur suhu dalam termometer ini sering tidak akurat.
Demam seringkali diderita oleh anak-anak karena sistem imun anak yang belum kuat dibandingkan dengan orang dewasa, agar dapat mengetahui suhu tubuh anak dengan akurat, berikut adalah termometer yang tepat digunakan pada anak berdasarkan usia seperti dilansir dari Web MD.
- Untuk bayi dan balita, gunakanlah termometer dubur digital, karena termometer ini paling mudah digunakan untuk anak di usia ini dan paling akurat.
- Anak dengan usia 2 hingga 5 tahun, gunakanlah termometer telinga digital atau termometer ketiak, meskipun tidak seakurat termometer yang digunakan di dubur, namun cukup untuk mengetahui gambaran suhu tubuh anak.
- Jika anak berusia 5 tahun ke atas gunakanlah termometer mulut digital.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto