tirto.id - Debat final Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dilaksanakan pada Rabu, (12/4/2017) malam di Hotel Bidakara Jakarta. Dalam debat tersebut terdapat tujuh panelis yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan dan keahlian.
Pembawa acara debat Ira Koesno dalam pembukaan debat menyebutkan para panelis tersebut. Panelis yang pertama adalah Siti Zuhro, ia merupakan seorang peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI. Profesor riset Ilmu politik ini pernah mendapatkan penghargaan Bawaslu Awards Kategori Pengamat Politik Tervaforit tahun 2014. Lulusan Ilmu Politik dari Curtin University, Perth Australia tersebut juga aktif dalam kegiatan menulis buku, salah satu judul yang telah ia hasilkan antara lain “Konflik dan Kerjasama Antar Daerah (Jakarta : Pusat Penelitian Politik LIPI, 2004).
Selanjutnya, Priyono Cipto Heriyanto adalah seorang guru besar ekonomi dan bisnis dari Universitas Indonesia, sedangkan Eni Sri Hartati adalah Ekonom dari Institut Pembangunan Ekonomi dan Keuangan (INDEF). Lulusan Universitas Diponegoro tersebut pernah menjadi staf ahli Komisi X DPR RI (2007-2010). Disamping aktif di INDEF Eni juga pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1996-2011).
Dari latar belakang ahli komunikasi ada Gun Gun Heryanto. Laki-laki kelahiran Cianjur, 12 Agustus 1976 ini merupakan Dosen tetap ilmu komunikasi terutama pada peminatan komunikasi politik dan media studies di UIN Jakarta. Ia juga mendedikasikan keahliannya sebagai konsultan komunikasi terapan dan peneliti di Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Kajian Media & Kebijakan Strategis, Institute of Social Transformation for Democracy (Instad) Jakarta.
Panelis yang berikut adalah Meuthia Ganie-Rochman. Ahli Sosiologi Organisasi dan Sosiologi Pembangunan ini juga merupakan seorang dosen di Departemen Sosiologi Universitas Indonesia. Pada tahun 2015, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota tim Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi 2015-2019.
Yayat Supriatna adalah salah satu panelis yang kembali dihadirkan dalam debat Pilkada DKI putaran kedua. Ahli tata kota dan wilayah ini merupakan dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti. Selain itu, Yayat juga merupakan Sekjen Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.
Panelis terakhir dalam debat Pilkada DKI putaran kedua adalah Imam Prasodjo. Laki-laki berusia 57 tahun tersebut merupakan dosen tetap fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP) Universitas Indonesia. Selain menjadi dosen, Prasodjo juga merupakan ketua dari Yayasan Nurani Dunia, yaitu sebuah yayasan yang fokus pada masalah sosial dan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno menjelaskan, dalam debat pamungkas di putaran kedua ini, KPU DKI Jakarta ingin mengonfirmasi visi, misi dan program pasangan calon kepada masyarakat dengan tema debat masyarakat untuk Jakarta.
Sebagai tindak lanjut dari tema itu, KPU DKI mengundang kelompok masyarakat yang sudah diseleksi, disaring dari sisi netralitasnya untuk dihadirkan di dalam debat dan kemudian menyampaikan langsung kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Sementara itu untuk penonton debat, masing-masing pendukung diberi jatah membawa maksimal 120 orang dengan batasan kapasitas di dalam ruangan hingga 600 orang.
Debat dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta digelar mulai pukul 19.30 WIB, dan disiarkan di 14 stasiun TV.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo