Menuju konten utama

Mengenal Tradisi dan Kebudayaan Meksiko Lewat Film Coco

Film Coco berkisah tentang Miguel (Anthony Gonzalez), seorang bocah laki-laki asal Meksiko yang bertekad ingin menjadi seorang musisi terkenal.

Mengenal Tradisi dan Kebudayaan Meksiko Lewat Film Coco
Film Coco. Screenshot/Film Coco

tirto.id - Film anak biasanya erat kaitannya dengan fantasi dan dongeng. Genre ini yang kemudian diangkat oleh Disney Pixar dalam sebuah film animasi, Coco.

Film Coco berkisah tentang Miguel (Anthony Gonzalez), seorang bocah laki-laki asal Meksiko yang bertekad ingin menjadi seorang musisi terkenal.

Namun, keinginannya ditentang oleh keluarganya yang memiliki kenangan buruk dengan musik.

Tak ingin menyerah akan mimpinya, ia nekad mencuri gitar milik sang legenda Ernesto de la Cruz (Benjamin Bratt) untuk bisa tampil di acara pertunjukan di tengah kota.

Perbuatannya ini justru membawanya terjebak di the Land of the Dead. Agar dapat kembali ke dunia nyata, ia harus mendapat pemberkatan dari salah satu keluarganya yang telah meninggal.

Ia berpetualangan di the Land of the Dead bersama Héctor (Gael García Bernals) dan Dante untuk mencari kakek buyutnya, Ernesto. Namun Miguel harus kecewa karena ternyata Ernesto bukan keluarganya.

Film yang disutradarai oleh Lee Unkrich dan Adrian Molina ini dirilis pada 22 November 2017.

Sang sutradara bersama Jason Katz, Matthew Aldrich, dan Adrian Molina berkolaborasi dalam menulis cerita yang terinspirasi dari cerita rakyat Meksiko.

Film ini dihadirkan dalam dua bahasa yakni Bahasa Inggris dan Spanyol. Dilansir dari IMDb, film Coco berhasil mendapat rating 8,4/10 dari 358.070 ulasan pengguna.

Pada minggu pertama penayangannya, film Coco berhasil mendapatkan keuntungan kotor sebesar lebih dari 50 juta dolar dolar Amerika untuk wilayah Amerika.

Sedangkan dalam skala global, keuntungan kotor yang didapat mencapai lebih dari 800 juta dolar Amerika.

Dikutip dari IMDb, kesuksesan film Coco berhasil memenangkan 2 piala Oscar pada 2018.

Selain itu, film Coco juga memenangkan 108 kategori pada berbagai festival film, dan masuk dalam 37 nominasi festival film.

Cerita dalam film ini dibalut dengan tradisi dan kebudayaan Meksiko yang sangat kental. Berikut beberapa ulasannya:

1. Tradisi Día de los Muertos

Día de los Muertos adalah tradisi memberikan persembahan kepada keluarga yang telah meninggal seperti makanan dan minuman.

Pada malam perayaannya, anggota keluarga yang masih hidup akan berkunjung ke makam.

Para leluhur yang telah meninggal akan mengunjungi mereka ke makam dan membawa pulang persembahan tersebut dalam bentuk gaib.

2. Alebrije

Alebrije adalah makhluk spiritual yang ada di cerita rakyat Meksiko. Makhluk ini bisa berwujud hewan, manusia, objek tertentu, atau makhluk khayalan dengan warna dan corak yang intens.

3. Mitos the Land of the Dead

The Land of the Dead adalah tempat singgah bagi orang yang telah meninggal. Dalam cerita rakyat Meksiko, orang-orang dapat melanjutkan hidupnya di sini setelah mereka meninggalkan the Land of the Living (dunia nyata).

Mereka akan terus berada di tempat ini selama orang yang hidup masih mengingat mereka. Jika tidak, mereka akan hilang menjadi memori dan pergi ke the Final Death.

4. Ofrenda

Ofrenda adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan foto anggota keluarga yang telah meninggal.

Foto dapat diletakkan di atas meja yang dihiasi lilin, bunga, makanan, dan minuman. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud penghormatan bagi mereka.

Dalam mitosnya, orang yang fotonya diletakkan di Ofrenda dapat mengunjungi anggota keluarga yang berkunjung ke makam.

Baca juga artikel terkait FILM COCO atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Film
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari