Menuju konten utama

Mengenal Sistem RCS pada Aplikasi Google Chat Android

RCS adalah protokol online baru untuk menggantikan sistem berkirim pesan konvensional, SMS.

Mengenal Sistem RCS pada Aplikasi Google Chat Android
Ilustrasi pengguna sedang mengirim pesan menggunakan ponselnya. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Google luncurkan layanan berkirim pesan dengan sistem Rich Communications Services (RCS) yang dapat digunakan pada perangkat Android.

Layanan yang disebut dengan "Chat" ini merupakan cara berkirim pesan baru yang disebut memiliki fitur serupa dengan apa yang telah diterapkan pada iMessage milik Apple.

Misalnya, pembaruan notifikasi yang memungkinkan pengguna Android mengetahui pesan diterima, pesan sudah dibaca atau tanda yang menunjukkan orang sedang mengetik pesan.

Diluncurkan pertama kali pada bulan Juni di Inggris, Perancis, dan Meksiko, Google perluas layanan miliknya tersebut untuk pengguna di Amerika Serikat pekan ini, sebagaimana dilaporkan CNN.

"Hai semuanya! RCS sekarang tersedia untuk semua pengguna Android di AS pada Senin (16/12). Pastikan untuk memperbarui aplikasi Pesan dan layanan operator untuk menerima fitur ini," kata direktur manajemen produk Google, Sanaz Ahari, dikutip dari BGR.

Layaknya iMessage pula, kini pengguna Android dapat berkirim pesan dalam bentuk gambar dan video beresolusi tinggi ke sesama pengguna layanan tersebut.

Selain itu, pengguna Android juga memiliki opsi untuk menyalakan dan mematikan fitur tersebut jika tidak terpakai. Sebab, layanan ini hanya bisa dipakai oleh dua atau lebih orang yang sama-sama memiliki sistem RCS di perangkat Android mereka.

Dilansir dari Digital Trends, Rich Communications Services (RCS) sendiri adalah protokol online baru untuk menggantikan sistem berkirim pesan saat ini, SMS (Short Message Service), yang telah ada sejak tahun 1990-an.

Awalnya sistem ini dimulai sangat lamban oleh sekelompok pengembang di industri teknologi untuk kemudian diadopsi oleh Asosiasi GSM pada tahun 2008.

Namun, adanya sejumlah faktor membuat program ini tidak mendapatkan banyak daya tarik selama hampir satu dekade. Hingga pada 2018, Google mengumumkan kerja samanya dengan operator seluler untuk mengadopsi protokol RCS tersebut.

Layanan "Chat" ini adalah hasil bentuk adopsi dari sistem RCS tersebut. Layanan ini diciptakan sebagai cara modern untuk berkirim pesan dengan peningkatan fitur yang signifikan.

Ini berarti memungkinkan penggunanya untuk membuat pesan yang lebih panjang dan melampirkan komponen multimedia yang berukuran lebih besar layaknya di platform percakapan.

Namun, peluncuran layanan ini terkendala dengan masalah keamanan privasi pengguna lantaran chat tidak memiliki enkripsi ujung ke ujung yang telah diterapkan sejumlah platform percakapan lainnya.

Enkripsi ujung ke ujung berarti pesan tidak dapat ditembus oleh semua orang, termasuk penyedia aplikasi dan operator jaringan, kecuali pengirim dan si penerima pesan.

Meski begitu, RCS disebut sudah memiliki semua protokol standar keamanan seperti Transport Layer Security (teknologi di balik HTTPS), dan IPsec (Internet Protocol Security), yang digunakan dalam VPN, demikian ditulis The Verge.

Baca juga artikel terkait GOOGLE atau tulisan lainnya

tirto.id - Teknologi
Editor: Ibnu Azis