tirto.id - Teknologi Ultrasonografi atau biasa disebut dengan USG kerap dimanfaatkan untuk mengetahui tumbuh dan kembang janin dalam rahim ibu.
Teknologi ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk menggambarkan kondisi organ-organ dalam tubuh dan janin dalam perut ibu hamil.
Sebelum melakukan USG, pada umumnya dokter akan mengoleskan gel sebelum menggerakkan stik pengontrol bernama transduser di permukaan perut ibu.
Transduser inilah yang akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke organ maupun cairan tubuh pada area tersebut.
Gelombang suara tersebut akan memantul kembali berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar di layar monitor dan dapat dicetak untuk dibawa pulang ke rumah.
Pada umumnya, para ibu hamil melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui jenis kelamin dari janin yang dikandungnya.
Namun sebenarnya, USG dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesehatan, tumbuh kembang janin pada bayi.
Ada berbagai macam USG yang dapat dipilih untuk mengetahui kondisi si kecil dalam rahim, berikut adalah di antaranya dilansir dari laman Entriprise Ultrasound:
1. USG 2D
Ini adalah pemindaian ultrasound tradisional. Ini berarti probe mengirim dan menerima gelombang frekuensi ultrasound dalam satu bidang. Gelombang yang dipantulkan kembali adalah gambar hitam-putih janin dalam bidang datar.
Transduser ultrasonografi bergerak melintasi perut untuk memungkinkan banyak pesawat menonton. Ketika bidang yang benar ditemukan, seperti ditunjukkan oleh gambar yang dihasilkan pada monitor, fotografi diam ditangkap dan dikembangkan pada film.
Inovasi dalam teknologi transduser telah meningkatkan visualisasi resolusi kontras anatomi yang abnormal dan normal termasuk aliran doppler dua arah yang memungkinkan peningkatan studi vaskular.
Bisa juga dengan mencari mesin ultrasound portabel GE Voluson untuk menambah kenyamanan bagi profesi medis seseorang.
2. USG 3D
Perkembangan teknologi pencitraan yang lebih maju telah mempromosikan data volume atau gambar dua dimensi yang berbeda yang diciptakan oleh gelombang pantulan pada sudut yang berbeda satu sama lain.
Perangkat lunak komputasi kecepatan tinggi kemudian mengintegrasikan informasi ini untuk membuat gambar 3D.
Volusion I GE menciptakan gambar ultrasound 3D dengan menggabungkan akuisisi data volume gambar, tampilan volume, dan analisis data volume.
Operator memperoleh data volume dengan, memindahkan probe secara bebas dengan atau tanpa menggunakan sensor posisi, mengandalkan sensor mekanis yang dibangun ke dalam probe dan menggunakan sensor matriks.
Data ditampilkan dalam gambar yang diberikan, mode tomografi atau format multi-planar. Format multi-planar memungkinkan operator untuk menilai beberapa gambar pesawat 2D secara bersamaan.
Teknologi USG dengan sistem 3D memiliki banyak keunggulan dibandingkan mesin ultrasound 2D konvensional seperti:
- Pesawat virtual memungkinkan peningkatan visualisasi struktur jantung janin.
- Diagnosis yang lebih baik dari cacat wajah janin, skeletal dan neural tube.
- Teknologi ini membantu mengidentifikasi anomali kongenital struktural dalam pemindaian 18-20 minggu.
- Mengurangi waktu untuk visualisasi bidang standar.
- Lebih sedikit ketergantungan pada pengalaman dan keterampilan operator untuk mendiagnosis anomali janin.
- Data yang direkam tersedia untuk dilihat jarak jauh.
3. USG 4D
Pasien dapat melihat gerakan langsung katup janin, hingga aliran darah dinding jantung menggunakan teknologi USG sistem 4D. Teknologi USG 4D adalah USG 3D yang sedang bergerak.
Mesin ultrasonografi 4D memungkinkan untuk melihat gambar bergerak dari berbagai organ dalam janin. Saat ini, aplikasi klinisnya masih dalam penyelidikan.
Keuntungan menggunakan USG 4D meliputi:
- Durasi yang lebih singkat diperlukan untuk skrining / diagnosis jantung janin
- Volume kapasitas penyimpanan data untuk tinjauan ahli, penyaringan, diagnosis jarak jauh, dan pengajaran
- Meningkatkan ikatan orang tua dengan bayi yang belum lahir
- Mempromosikan perilaku yang lebih sehat sebagai hasil dari melihat bayi secara langsung
- Identifikasi anomali janin yang lebih baik
4. USG 5D
Teknologi USG 5D berupaya menghadirkan tingkat alur kerja baru, yang berbatasan dengan otomatisasi.
Teknologi ultrasonografi 5D adalah jenis otomatisasi tempat seseorang menjalani pemindaian, dan hasilnya terisi secara otomatis untuk orang tersebut.
Operator akan menerima bantuan untuk menyelesaikan ujian yang lebih kompleks, atau seluruh ujian itu sendiri semi-otomatis. Keduanya harus secara signifikan meningkatkan alur kerja.
Akhirnya, konsistensi juga akan meningkat karena proses pencarian melalui volume untuk menemukan data dan bagaimana pengukuran dilakukan adalah standar. Saat ini, praktiknya lebih berdasarkan bukti.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno