Menuju konten utama

Mengenal Proptosis, Penyakit Bola Mata Keluar, Penyebab & Gejala

Secara umum, proptosis disebabkan oleh gangguan autoimun atau sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang terdapat pada kelenjar tiroid.

Mengenal Proptosis, Penyakit Bola Mata Keluar, Penyebab & Gejala
Proptosis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dokter spesialis mata, Dr. Susy Fatmariyanti SpM (K) mengatakan, proptosis adalah kondisi mata menonjol yang arahnya berbeda bisa kiri bawah atau kanan atas karena adanya suatu hal yang mendorong bola mata ke arah sebaliknya.

Susy menjelaskan, bahwa kondisi mata yang menonjol seperti melotot merupakan suatu kondisi kesehatan yang serius dan harus segera diperiksakan. Sebab, kondisi tersebut jika dibiarkan akan mengakibatkan hilangnya penglihatan dari penderitanya.

Pada umumnya, proptosis dapat mempengaruhi penampilan dan membuat penderitanya tidak merasa nyaman. Hal itu terjadi karena mata penderita proptosis akan menjadi bengkak sehingga sulit untuk berkedip. Ketika seseorang tidak dapat berkedip, maka kornea matanya tidak akan memperoleh pelumasan yang dibutuhkan. Sehingga hal itu berisiko terhadap rusaknya kornea mata.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, proptosis dapat disebabkan oleh berbagai hal yang menjadi penyebab penyakit kanker hingga masalah endokrin maupun varian anatomi normal serta dapat mengakibatkan permasalahan permanen pada penglihatan penderitanya.

Tanda-tanda yang dapat terlihat saat seseorang mengalami proptosis atau mata menonjol yaitu bagian putih mata akan lebih terlihat. Selain itu, bola mata juga akan lebih menonjol ke depan dari rongga mata penderitanya.

Penyebab Proptosis

Secara umum, proptosis atau mata menonjol disebabkan oleh gangguan autoimun atau suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang terdapat pada kelenjar tiroid dan jaringan di belakang mata.

Di samping itu, Susy juga menjelaskan bahwa terdapat empat hal yang juga menjadi penyebab terjadinya mata menonjol atau proptosis yaitu,

1. Adanya penyakit yang berhubungan dengan tiroid atau penyakit mata tiroid (thyroid eye disease). Penonjolan mata ini biasa disebut dengan istilah eksoftalmus.

2. Adanya trauma baik yang baru terjadi atau trauma yang sudah lama.

Misalnya setelah mengalami kecelakaan bola mata seseorang tiba-tiba menonjol, maka kemungkinan terjadi pendarahan di belakang bola mata karena adanya benturan yang tidak disadari saat terjadinya kecelakaan.

3. Adanya suatu infeksi pada mata.

4. Adanya tumor, baik tumor jinak maupun tumor ganas. Tumor ini dapat tumbuh di semua area organ mata seperti daerah kelenjar air mata, otot, atau pembuluh darah.

Gejala Proptosis

Pada dasarnya seseorang akan sulit mengenali penonjolan bola mata, apalagi jika penonjolan tersebut masih dalam fase ringan. Berikut ini beberapa gejala proptosis yang mudah dikenali hingga gejala proptosis yang harus segera mendapat penanganan medis,

1. Sensasi berdenyut pada mata penderita.

2. Menggembung yang datang tiba-tiba.

3. Nyeri atau kemerahan.

4. Gejala pada satu mata.

5. Penglihatan kabur atau ganda.

6. Sensasi berpasir saat penderita menggerakkan mata.

7. Mata kering, iritasi atau berair.

8. Kelopak mata bengkak atau kemerahan.

9. Ketegangan otot yang dapat mencegah penderitanya menggerakkan mata.

10. Kepekaan terhadap cahaya.

Cara Mengobati Proptosis

Pengobatan proptosis atau mata melotot dapat dilakukan dengan memperhatikan terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Misalnya jika proptosis disebabkan karena adanya tiroid, maka cara pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengobati tiroidnya. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati proptosis.

1. Air mata buatan, termasuk tetes atau gel untuk meredakan mata kering dan melindungi kornea.

2. Antibiotik jika penderita memiliki infeksi.

3. Perawatan medis untuk kondisi yang mendasarinya seperti obat untuk hipertiroidisme.

4. Obat IV teprotumumab (Tepezza®) untuk penyakit mata tiroid.

Selain itu, ada juga perawatan nonsurgical lain yang dapat dilakukan untuk mengobati mata menonjol atau proptosis yaitu,

5. Perawatan penglihatan ganda, termasuk prisma yang menempel pada kacamata penderita dan mengalihkan cahaya saat masuk ke mata penderita.

6. Obat imunosupresif, yang dapat mengurangi dampak serangan sistem kekebalan pada mata penderita.

7. Kortikosteroid yang diterima oleh penderita melalui suntikan atau melalui pembuluh darah di lengannya bertujuan untuk meredakan pembengkakan atau memulihkan penglihatan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Nur Hidayah Perwitasari