Menuju konten utama

Mengenal Penyakit Hematuria, Gejala dan 10 Penyebabnya

Pada dasarnya hematuria bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit lain.

Mengenal Penyakit Hematuria, Gejala dan 10 Penyebabnya
Pasien penyakit hematuria sedang konsultasi dengan dokter. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penyakit hematuria adalah kondisi adanya darah di dalam urine. Kecuali terjadi pada perempuan yang sedang menstruasi, urine yang mengandung darah tentunya bukan sesuatu yang normal dan bisa jadi tanda adanya penyakit.

Jadi, pada dasarnya hematuria bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit lain. Hematuria umumnya juga tidak terasa sakit. Namun, apabila ada gumpalan darah yang ikut keluar bersama urine, hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.

Setidaknya ada dua jenis hematuria dalam dunia medis, yaitu:

  • Gross hematuria: darah pada urine dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • Microscopic hematuria: sel darah tidak terlihat secara langsung, harus melalui tes laboratorium dan diperiksa menggunakan mikroskop.

Gejala Penyakit Hematuria

Gejala hematuria yang paling terlihat adalah kencing berdarah. Air kencing akan berubah warna menjadi merah, merah muda, atau merah tua kecokelatan seperti warna cola.

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, hematuria juga kadang disertai dengan gejala lain, tapi perlu diketahui bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu terjadi. Gejala lain yang dimaksud meliputi:

  • Rasa nyeri saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil dan tidak tertahankan
  • Mual
  • Muntah
  • Demam dan menggigil
  • Nyeri punggung
  • Nyeri perut bagian bawah

Penyebab Penyakit Hematuria

Menurut laman Mayo Clinic, hematuria bisa disebabkan oleh beberapa penyakit berikut:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih terjadi ketika ada bakteri yang masuk melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. ISK bisa menyebabkan air kencing berubah warna menjadi merah, merah muda, atau cokelat.

ISK juga menyebabkan rasa ingin kencing yang tidak tertahankan. Saat kencing, timbul rasa nyeri atau sensasi terbakar. Air kencing juga akan lebih bau dari biasanya.

2. Infeksi pada ginjal (pyelonephritis)

Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke ginjal, baik melalui aliran darah maupun melalui saluran ureter yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Selain hematuria, infeksi ginjal juga bisa menyebabkan demam, nyeri punggung, dan sakit di area selangkangan.

3. Batu ginjal/kandung kemih

Mineral pada urine bisa mengendap dan membentuk kristal pada dinding ginjal atau kandung kemih. Seiring berjalannya waktu, kristal ini dapat membentuk batu kecil yang keras.

Batu yang masih ada di dalam ginjal atau kandung kemih biasanya tidak terasa sakit. Rasa nyeri justru muncul ketika batu ini menghambat saluran kencing atau keluar bersama urine dan bisa menyebabkan hematuria.

4. Pembesaran prostat

Hematuria bisa jadi salah satu gejala pembesaran prostat. Kelenjar prostat berada tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi bagian atas uretra. Prostat biasanya membesar menjelang usia paruh baya, lalu menekan uretra dan menghambat aliran kencing.

5. Penyakit ginjal (glomerulonephritis)

Microscopic hematuria atau darah pada urine yang hanya bisa terdeteksi lewat tes laboratorium adalah gejala umum dari glomerulonephritis. Penyakit ini terjadi karena filter kecil dalam ginjal yang berfungsi membuang kotoran dari darah mengalami peradangan.

6. Kanker

Hematuria bisa jadi gejala penyakit kanker stadium lanjut yang terjadi pada ginjal, kandung kemih, atau prostat.

7. Penyakit bawaan/keturunan

Kondisi genetik seperti anemia sel sabit bisa menyebabkan hematuria. Sindrom Alport yang menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal juga bisa menyebabkan kencing berdarah.

8. Cedera ginjal

Ginjal bisa mengalami cedera, misalnya akibat pukulan, kecelakaan, atau olahraga kontak/adu fisik. Ginjal yang cedera dapat menyebabkan hematuria.

9. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan hematuria antara lain obat antikanker cyclophosphamide (cytoxan), antibiotik penisilin, obat pencegah gumpalan darah, aspirin, hingga obat yang bisa mengencerkan darah seperti heparin.

10. Olahraga berat

Olahraga kontak fisik seperti sepak bola sangat rentan menimbulkan cedera, misalnya terkena pukulan atau tendangan pada area perut dan kandung kemih. Olahraga yang berlangsung dalam waktu lama seperti lari maraton juga bisa menyebabkan hematuria.

Hematuria yang terjadi karena olahraga berat umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski demikian, jangan anggap enteng hematuria dan tetap periksakan diri ke dokter jika mengalami kencing berdarah.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari