tirto.id - CKD adalah penyakit ginjal kronis atau kepanjangan dari chronic kidney disease.
Dilansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), CKD adalah sebuah kondisi di mana ginjal mengalami kerusakan sehingga ginjal tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.
CKD Adalah Penyakit Ginjal Kronis
Kondisi ini mengakibatkan kelebihan cairan di dalam tubuh, racun-racun, serta limbah dari darah akan tetap berada di dalam tubuh.
Jika kondisi ini tidak segera diatasi, menurut Cleveland Clinic, maka fungsi ginjal perlahan akan menurun seiring berjalannya waktu, akibatnya, penderita CKD bisa mengalami gagal ginjal.
Selain, gagal ginjal, gangguan pada ginjal ini juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan stroke.
Ciri-ciri Penyakit CKD
Pada tahap awal, bila kamu menderita penyakit ginjal, maka biasanya, menurut Cleveland Clinic, tidak akan ada gejala yang terlihat.
Namun, ketika penyakit ginjal semakin parah, maka akan muncul sejumlah gejala, seperti:
- Kamu menjadi lebih sering buang air kecil;
- Sering merasa kelelahan, tubuh juga semakin terasa lemah, dan kamu merasa energimu setiap hari sangat rendah;
- Perlahan mulai kehilangan selera makan;
- Muncul pembengkakan di tangan, kaki, dan pergelangan kaki;
- Sering merasa sesak napas;
- Air kencing jadi berbusa atau berbuih;
- Mengalami mata bengkak;
- Kulit menjadi kering dan gatal;
- Kamu sulit berkonsentrasi;
- Kamu kesulitan untuk tidur;
- Sering merasa mati rasa pada beberapa bagian tubuh;
- Merasa mual atau muntah;
- Mengalami kram otot;
- Tekanan darah tinggi;
- Kulitmu semakin menggelap.
Apakah Penyakit CKD Bisa Disembuhkan?
CKD atau penyakit ginjal kronis belum ada obatnya. Namun, kamu bisa melakukan sejumlah langkah agar fungsi ginjal tetap prima, atau bila sudah terkena penyakit ginjal, kamu bisa memperlambat kerusakan ginjal agar tidak semakin parah parah.
Untuk pasien yang mengalami gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan perawatan seperti dialisis atau transplantasi ginjal.
Jika kamu mengalami penurunan fungsi ginjal, maka kamu perlu melakukan:
- Rutin pergi ke dokter untuk memantau kesehatan ginjal;
- Mengelola kadar glukosa darah (gula) jika kamu menderita diabetes;
- Sebaiknya menghindari mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dan obat lain yang dapat memperburuk penyakit ginjal;
- Mengelola tekanan darah;
- Melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, sepert mengubah pola makan, dengan membatasi asupan protein, makan makanan yang menurunkan kadar kolesterol darah, serta membatasi asupan natrium (garam) dan kalium;
- Jangan merokok atau berupaya berhenti merokok;
- Berolahraga secara teratur;
- Mempertahankan berat badan dalam kondisi seimbang.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau angiotensin receptor blocker (ARB) untuk menurunkan tekanan darah
- Pengikat fosfat jika ginjal tidak dapat menghilangkan fosfat.
- Diuretik untuk membantu tubuh menghilangkan kelebihan cairan.
- Obat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- Erythropoietin untuk memproduksi sel darah merah, terutama jika kamu anemia.
- Vitamin D dan kalsitriol yang berguna untuk mencegah pengeroposan tulang.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno