Menuju konten utama

Mengenal Penyakit Anosmia: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya

Mengenal penyakit Anosmia: penyebab dan cara tepat untuk mengatasinya.

Mengenal Penyakit Anosmia: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya
Ilustrasi Anosmia. foto/istockphoto

tirto.id - Kehilangan indera penciuman biasanya dialami saat sedang pilek. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Dalam bidang kesehatan, ini disebut anosmia.

Penyakit anosmia adalah kondisi ketika indera penciuman tidak berfungsi dengan normal. Sebagian besar kasus anosmia bersifat ringan dan sementara, namun sebagian lainnya bisa saja menjadi pertanda adanya masalah serius pada kesehatan.

Penyebab Anosmia

Anosmia pada umumnya terjadi karena adanya gangguan pada hidung atau penyakit lainnya. Kendati demikian, anosmia juga dapat terjadi karena kondisi gen atau keturunan yang disebut congenital anosmia. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit tersebut.

Anosmia dapat dikatakan bukanlah penyakit yang serius, tapi kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.

Hilangnya indera penciuman dapat berakibat pada menurunnya nafsu makan karena tidak dapat menghirup aroma makanan dan minuman. Ini dapat menyebabkan malnutrisi dan menurunnya berat badan.

Anosmia terjadi karena adanya penyumbatan pada hidung yang menghambat aroma masuk ke rongga hidung bagian atas.

Anosmia pada umumnya disebabkan oleh infeksi sinus, pilek, flu, allergic rhinitis, atau alergi non-rhinitis.

Biasanya anosmia yang disebabkan oleh gejala ini bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Dilansir dari Healthline, ada kondisi tertentu yang menyebabkan terjadinya anosmia, di antaranya adalah tumor, nasal polyps, dan tumbuhnya tulang di dalam hidung.

Jika demikian, tindakan operasi mungkin dilakukan. Selain itu, kerusakan pada otak dan saraf juga dapat menyebabkan anosmia.

Kondisi tersebut biasanya terjadi karena usia lanjut, penyakit Alzheimer, Huntington, Parkinson, tumor otak, masalah hormon, obat-obatan, schizophrenia, epilepsi, diabetes, cedera kepala, operasi kepala, malnutrisi dan kekurangan vitamin, stroke, serta konsumsi alkohol dalam jangka panjang.

Anosmia dengan gejala ini perlu mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat oleh dokter.

Dikutip Healthline, ada 4 jenis tes yang dapat dilakukan untuk menangani anosmia yaitu:

  • CT scans untuk melihat kondisi otak secara lebih rinci melalui sinar X-rays
  • MRI scans untuk melihat kondisi otak melalui sinyal radio dan magnet
  • X-ray pada tulang tengkorak
  • Nasal endoscopy untuk melihat kondisi di dalam hidung

Pasien perlu memberikan keterangan pada dokter mengenai gejala-gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatannya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada hidung dan tubuh secara keseluruhan.

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab dan cara penanganan yang tepat bagi pasien.

Baca juga artikel terkait ANOSMIA atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Dhita Koesno