tirto.id - Perubahan indera penciuman bagi sebagian orang sungguh tidak enak. Perubahan indera ini turut mempengaruhi rasa makanan. Namun, jangan khawatir, kondisi tersebut bukan masalah serius dan dapat pulih sendiri dalam beberapa hari atau beberapa pekan.
Menurut National Health Service, terdapat beberapa bentuk perubahan indera penciuman:
- Kehilangan penciuman (anosmia)
- Mencium aroma benda yang tidak ada (phantosmia), seperti bau asap atau roti terbakar
- Berkurangnya kemampuan penciuman (hyposmia)
- Mencium bau berbeda dari sebuah benda (parosmia)
- Demam atau flu
- Infeksi saluran sinus (Sinusitis)
- Alergi
- Tumor dalam hidung (polip)
Meskipun anosmia diidentikkan dengan gejala COVID-19, namun bukan berarti semua penderita anosmia turut menderita COVID-19.
Anosmia biasanya diikuti dengan menumpuknya lendir di dalam area hidung sehingga menyebabkan pilek. Tetapi, anosmia yang dialami oleh penderita COVID-19 tidak selalu diikuti dengan kondisi tersebut.
Indera penciuman pada penderita pilek akan sembuh bila suhu udara telah kembali normal. Sedangkan anosmia yang dialami penderita COVID-19 akan berlangsung lebih lama.
Cara Mengatasi Perubahan Indera Penciuman
Untuk mengatasi hidung tersumbat dan tidak bisa mencium bau cukup mudah dan dapat dilakukan di rumah. Corey Whelan dalam artikel berjudul “How to Regain Your Sense of Smell Naturally” pada situs Healthline.com membeberkan beberapa langkah untuk mengatasi perubahan indera penciuman.
1. Latihan Penciuman
Langkah pertama untuk mengatasi anosmia di rumah adalah latihan penciuman. Langkah ini cukup mudah, hanya perlu mengandalkan benda yang berbau tajam dan mudah ditemukan, seperti:
- Bubuk kopi
- Bunga mawar
- Jeruk
- Minyak kayu putih
- Vanili
- Cengkeh
- Mint
Latihan ini dapat dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 6 pekan atau lebih untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Penderita anosmia diharap untuk memilih 4 aroma saja selama latihan berlangsung. Latihan ini juga perlu dilakukan dengan penuh konsentrasi dan fokus yang baik setiap 20 detiknya.
Perlu diingat, selama latihan, penderita mungkin akan menemukan aroma yang tidak seharusnya pada benda yang dibuat latihan. Misalnya, penderita mencium aroma karet terbakar. Kondisi ini disebut dengan parosmia dan dapat berlangsung selama beberapa pekan.
2. Mengonsumsi Jahe
Jahe memiliki aroma tajam yang khas dan dapat digunakan sebagai salah satu sarana latihan penciuman. Penderita hidung tersumbat dan tidak bisa mencium bau dapat menggunakan beragam jenis jahe, seperti jahe bubuk atau jahe tumbuk untuk dikonsumsi.
Selain itu, mengonsumsi teh jahe juga dapat membantu mengurangi hidung tersumbat dan tidak bisa mencium bau. Teh jahe dapat mengurangi efek peradangan pada saluran hidung. Di samping itu, aroma pada teh jahe hangat juga dapat mengurangi lender yang berlebih pada hidung.
3. Cuci Hidung dengan Larutan Salin
Hidung tersumbat dan tidak bisa mencium bau juga dapat diatasi dengan mencuci hidung menggunakan larutan salin. Anosmia karena hidung mampet dapat diatasi dengan cara ini. Lendir yang berlebih dapat ikut larut bersama salin ketika mencuci hidung.
Larutan salin bisa didapat secara mudah di apotek. Larutan ini juga bisa dibuat sendiri di rumah dengan cukup mudah. Cukup mencampurkan secangkir air matang dengan setengah sendok teh garam dan setengah sendok teh baking soda.
Cara mencuci hidung dengan larutan salin adalah sebagai berikut:
- Masukkan larutan salin ke dalam alat suntik medis;
- Posisikan kepala pada posisi mendongak ke atas;
- Semprotkan larutan pada lubang hidung yang tersumbat, dan arahkan alat suntik lurus ke dalam;
- Diamkan sementara, biarkan larutan mengalir melalui kedua lubang hidung dan mulut;
- Lakukan selama beberapa kali setiap harinya.
Untuk itu, apabila penderita anosmia yang telah melakukan penanganan di rumah namun tidak kunjung membaik, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan profesional.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Dipna Videlia Putsanra