Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengembalikan Penciuman Usai Terkena Anosmia?

Kehilangan penciuman atau anosmia bukan saja disebabkan oleh COVID-19, tetapi juga ada faktor lainnya.

Bagaimana Cara Mengembalikan Penciuman Usai Terkena Anosmia?
Ilustrasi Anosmia. foto/IStockphoto

tirto.id - Kehilangan penciuman atau anosmia bisa jadi merupakan gejala suatu penyakit.

Seseorang yang mengalami anosmia akan kehilangan indera penciumannya dan tak bisa mencium bau apapun, bahkan bau yang sangat menyengat sekalipun.

Akhir-akhir ini, anosmia kerap dibicarakan karena merupakan salah satu gejala terkena COVID-19.

Akan tetapi, COVID-19 bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya anosmia karena kehilangan penciuman juga bisa disebabkan oleh faktor lain.

Dilansir dari situs NHS, penyebab hilangnya penciuman atau anosmia antara lain:

    • Demam atau flu
    • Sinusitis
    • Alergi
    • Polip hidung
    • Faktor usia

Cara Mengembalikan Penciuman

Anosmia biasanya hanya terjadi untuk sementara waktu dan bisa sembuh dengan sendirinya, terutama ketika penyakit/penyebabnya sudah menghilang. Tapi bila ingin sembuh lebih cepat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pengobatan anosmia tergantung dari penyebabnya. Pengobatannya bisa dengan bantuan medis atau bisa juga dengan melakukannya sendiri di rumah.

Berikut beberapa cara untuk mengembalikan penciuman seperti dikutip dari Healthline:

1. Latihan mencium bau

Ahli THT pediatrik Dr. Aaronson dari Rumah Sakit Anak Alfred I. duPont mengungkapkan bahwa penderita anosmia disarankan untuk melatih penciumannya. Latihan ini penting dilakukan untuk merangsang kembalinya indera penciuman yang hilang.

Caranya sangat mudah, yaitu dengan mencium beberapa benda yang memiliki aroma menyengat. Benda yang direkomendasikan adalah bubuk kopi, jeruk, kayu putih, cengkeh, daun mint, atau vanila.

Cara latihan penciuman:

    • Siapkan 4 benda dengan aroma yang kuat
    • Setiap benda dicium baunya selama 20 detik
    • Selama melakukan latihan ini, cobalah berkonsentrasi dan mengingat-ingat bagaimana aroma benda yang sedang dicium.
    • Lakukan sebanyak 3 kali dalam sehari.
    • Benda yang digunakan untuk latihan penciuman sebaiknya tidak diganti-ganti. Usahakan memakai benda yang sama dalam setiap latihan.
2. Minyak jarak

Castor oil atau minyak jarak sebenarnya sudah lama digunakan untuk mengobati hilangnya penciuman. Minyak jarak mengandung asam risinoleat yang dapat melawan infeksi serta mengurangi pembengkakan dan radang saluran hidung akibat pilek atau alergi.

Cara penggunaannya:

    • Siapkan minyak jarak dan hangatkan di atas kompor atau microwave. Pastikan minyak jarak tidak panas dan sekadar hangat.
    • Tempatkan dua tetes minyak jarak di setiap lubang hidung.
    • Lakukan 2 kali sehari, yaitu saat malam sebelum tidur dan setelah bangun.
3. Air jahe

Jahe memiliki aroma khas yang cukup menyengat sehingga bisa dipakai untuk latihan penciuman. Di sisi lain, air jahe juga bisa dikonsumsi secara langsung untuk meredakan anosmia.

Ahli naturopati Dr. Sandra El Hajj mengungkapkan bahwa meminum air jahe bisa meredakan radang saluran pernapasan. Selain itu, juga bisa mengurangi pembentukan lendir berlebih yang menyumbat saluran hidung yang menjadi penyebab hilangnya penciuman.

Air jahe bisa dibuat menggunakan teh celup jahe yang banyak dijual di pasaran. Bila ingin membuatnya sendiri, berikut caranya:

    • Siapkan jahe secukupnya. Kupas dan bersihkan, lalu potong kecil atau tipis-tipis.
    • Seduh satu sendok makan jahe ke dalam dua cangkir air panas selama 15 menit.
    • Air jahe siap dikonsumsi
4. Larutan garam dan baking soda

Larutan garam bisa meredakan anosmia yang disebabkan oleh alergi dan hidung tersumbat. Larutan garam ini berguna untuk mengeluarkan alergen maupun lendir dari dalam rongga hidung.

Cara terapi dengan larutan garam:

    • Siapkan wadah, tuang 1 cangkir air keran yang sudah direbus.
    • Tambahkan ½ sendok teh garam dan ½ sendok teh baking soda
    • Masukkan larutan garam dan baking soda ke dalam botol peras atau jarum suntik medis.
    • Miringkan kepala ke belakang, lalu semprotkan larutan ke salah satu lubang hidung. Pastikan arahkan semprotan ke belakang kepala, bukan ke arah atas.
    • Biarkan larutan mengalir keluar dari mulut atau lubang hidung yang lain
    • Lakukan terapi ini beberapa kali dalam sehari.
Apabila kesulitan menyiapkan bahan dan alatnya, Anda bisa membeli produk garam nasal atau larutan saline pembersih hidung yang dijual di pasaran.

Baca juga artikel terkait ANOSMIA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno