Menuju konten utama

Mengenal Generalized Anxiety Disorder: Gangguan Kecemasan Kronis

Penjelasan mengenai generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan kronis, serta gejala dan langkah pencegahannya.

Mengenal Generalized Anxiety Disorder: Gangguan Kecemasan Kronis
Ilustrasi cemas. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam sesi wawancara Child Mind Institute pada 2018 lalu, Emma Stone membuka diri tentang masalah kegelisahan dan serangan kepanikan sewaktu berusia 7 tahun. Emma ternyata mengalami generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan kronis.

“Saya berada di rumah seorang teman, dan tiba-tiba saya benar-benar yakin rumah itu terbakar. Saya hanya duduk di kamarnya, dan jelas rumah itu sama sekali tak terbakar. Tidak ada apa-apa meskipun saya berfikir akan mati,” ujar aktris Hollywood ini mengingat kejadian itu.

Setelah itu, Emma Stone menemui seorang terapis. Dari situlah aktris kelahiran Arizona ini mengetahui bahwa ia mengalami gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) .

Hingga saat wawancara itu berlangsung, Emma Stone mengakui dirinya masih memiliki serangan kepanikan. Ia juga masih menemui terapis, bermeditasi, dan berusaha tetap berinteraksi dengan kehidupan sosialnya demi mengatasi gangguan tersebut.

Apa Itu GAD?

Gangguan kecemasan memang sering dialami seseorang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 3,6 persen populasi dunia mengalaminya.

Namun, yang dialami Emma Stone bukan gangguan kecemasan biasa. Seperti kata terapis yang ia temui, ia didiagnosis menderita gangguan kecemasan umum (GAD), atau kecemasan kronis.

Menurut National Institute of Mental Health, gangguan kecemasan umum atau GAD adalah kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir dan tegang yang berlebihan. Kecemasan akan berlangsung secara terus-menerus dan cenderung tidak terkendali.

Orang dengan GAD bisa sangat gelisah meski sedang tidak berada dalam situasi yang menegangkan sekalipun alias baik-baik saja.

Rasa khawatir dan tegang yang berlebihan terkadang juga disertai dengan gejala fisik, seperti gelisah, sulit berkonsentrasi, dan bahkan kesulitan tidur (insomnia).

Meski sulit menenangkan diri, orang yang sedang mengalami GAD umumnya hanya bisa merasakan kekhawatirannya sendiri tanpa mampu mengungkapkan kepada orang lain.

Jika dibiarkan terus-terusan, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.

Gejala dan Langkah Pencegahan

Gejala-gejala GAD bisa dikenali. Seperti dilansir Healthline, munculnya rasa cemas dan khawatir yang berlebihan terhadap berbagai kondisi yang tidak khas, serta pikiran yang berlebihan tentang rencana dan solusi untuk setiap kemungkinan terburuk yang belum tentu muncul, merupakan gejala awalnya.

Selain itu, mudah tersinggung, gelisah, gugup, dan tersudut, ragu-ragu, takut yang berlebih, sulit mengambil keputusan dan kesulitan dalam berkonsentrasi juga menjadi tanda-tanda lain yang menunjukkan seseorang mengidap GAD.

Masih dikutip dari Healthline, belum ada penyebab pasti dari gangguan ini. Namun, beberapa hal bisa saja mendasarinya, seperti memiliki riwayat trauma atau pernah mengalami peristiwa yang membuat stres, misalnya bullying atau perundungan.

Keluarga dengan riwayat gangguan kecemasan juga menjadi faktor lain, di samping riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau gangguan sistem saraf.

Ada berbagai langkah untuk mengatasi gangguan ini. Dokter biasanya akan menempuh cara terapi perilaku kognitif (CBT), untuk membuat penderita mengenali dan mengubah pola pikir serta perilaku yang membuatnya cemas; serta dengan mengonsumsi obat-obatan seperti antidepresan, pregabalin dan benzodiazepine.

Akan tetapi, sebagai upaya pencegahan, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga dengan teratur, menghindari kafein, rokok, dan alkohol yang berlebihan, serta melakukan teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN KECEMASAN atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Iswara N Raditya