Menuju konten utama

Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Indra Pendengar

Aktivitas menggunakan speaker telinga bervolume tinggi dapat merusak permanen indera pendengaran.

Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Indra Pendengar
Ilustrasi Mendengarkan Musik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Indera pendengar memiliki fungsi dan cara kerja yang kompleks sehingga kita perlu menjaganya dari kerusakan permanen.

Setiap indera yang berfungsi normal, berperan penting dalam aktivitas sehari-hari manusia.

Misalnya indera pendengaran menjadi bekal utama untuk bisa berbahasa. Dengan mendengar, orang mampu menirukan hingga memahami setiap gelombang suara yang ditangkap telinga, kemudian direnspons dengan tindakan.

Untuk bisa mendengar, telinga melalui berbagai proses yang cukup panjang. Mengutip laman Hearing Health Foundation, tahapan mendengar melalui proses sebagai berikut:

1. Pertama-tama gelombang suara masuk ke saluran telinga dan merambat menuju gendang telinga.

2. Kemudian gelombang suara tadi memicu bergetarnya gendang telinga dan tulang pada telinga tengah.

3. Getaran lalu diubah menjadi impuls (sinyal listrik) oleh sel-sel rambut kecil pada koklea atau telinga bagian dalam. Saraf pendengaran kemudian menangkap impuls.

4. Sel-sel rambut berperan membedakan nada, hingga tingkat kenyaringan dari gelombang suara. Telinga normal setidaknya memiliki 12 ribu sel sensorik atau sel rambut.

Sel sensorik ini menggetarkan membran di satu lokasi untuk setiap frekuensi suara, sehingga muncul perbedaan nada. Misalnya gelombang suara keras memicu peningkatan amplitudo getaran sehingga suara jadi terdengar nyaring, begitu juga sebaliknya.

5. Impuls di saraf pendengaran lantas diteruskan menuju otak. Oleh otak, impuls ini ditafsirkan sebagai suara.

Agar indera pendengaran kita berfungsi baik dalam jangka waktu panjang, kesehatannya harus dijaga. Sebab kerusakan fatal pada masalah pendengaran jika tak diatasi bisa menetap secara permanen.

Contohnya, kerusakan sel-sel rambut pada telinga yang mengakibatkan gangguan pendengaran sensorineural permanen. Kerusakan jenis ini tidak bisa pulih.

Beberapa aktivitas yang merusak sel-sel rambut telinga misalnya kerap menggunakan speaker telinga (headphone/in-ear) bervolume tinggi, atau terlalu sering berada di lingkungan bising.

Efek dari kerusakan sel-sel rambut ini beragam macamnya, misal penurunan kemampuan mendengar, atau merasakan suara mendenging ringan (tinnitus) di telinga secara permanen.

Fungsi Indera Pendengaran

Indera pendengar memiliki berbagai fungsi vital. Mengutip laman Dana, fungsi utama pendengaran adalah merespons ucapan. Aktivitas "mendengar" merupakan cara utama manusia agar saling terhubung dan dapat berkomunikasi secara intelektual maupun emosional.

Perkembangan otak terkait kemahiran berbahasa juga dipengaruhi kemampuan indera pendengar.

Area Wernicke -- yang terletak di belahan otak dominan (umumnya sebelah kiri) -- secara khusus memproses sinyal terkait bahasa. Sinyal suara atau diksi yang masuk ke area tersebut diteruskan sebagian ke arah otak yang berlawanan terkait pemrosesan nada dan ritme.

Contoh kemampuan berbahasa ini dapat dilihat pada bayi yang aktif mendengar orang tuanya berbicara. Mereka cenderung memiliki ketrampilan membaca lebih dini dan berprestasi di sekolah, ketimbang kelompok lain yang tidak banyak mendengar.

Indera pendengaran juga kuat mempersepsikan musik. Respons gerakan, konsentrasi, mengingat, emosi, hingga bahasa dapat meningkat, hanya dengan mendengar nada, harmoni, atau ritme tertentu.

Walhasil memperdengarkan musik menjadi salah satu terapi rehabilitasi pasien pascastroke, Alzheimer, atau cedera otak.

Baca juga artikel terkait TELINGA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Aditya Widya Putri