tirto.id - Wae Rebo merupakan sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Desa Wisata Wae Rebo berdiri sekitar 1.100 meter di atas permukaan air laut, dan dikelilingi pegunungan dan Hutan Todo yang kaya vegetasi. Tidak hanya itu, wisatawan akan menemukan anggrek hingga berbagai jenis pakis.
Desa Wisata Wae Rebo dalam sejarahnya didirikan pada 100 tahun silam oleh seorang pria bernama Empu Maro.
Wae Rebo, pernah dinobatkan sebagai Top Award of Excellence dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2023 di Bangkok pada 27 Agustus 2012 lalu.
Pasca pendiriannya, Desa Wisata Wae Rebo terus dilestarikan hingga sekarang ini menginjak generasi ke-18 dari Empu Maro.
Keunikan lain dari Desa Wisata Wae Rebo yang lekat dengan suhu dingin dan sejuk adalah rumah adat Mbaru Niang.
Rumah adat Mbaru Niang memiliki ciri bangunan yang tinggi berbentuk kerucut, dan diselimuti ilalang lontar dari atap hingga tanah.
Rumah adat Mbaru Niang tersusun atas 5 tingkat, yang setiap bagiannya memiliki fungsi masing-masing. Pertama, bagian lutur atau tenda untuk tempat tinggal keluarga besar. Kedua, bagian lobo atau loteng untuk menyimpan makanan dan barang-barang.
Ketiga, bagian lentar untuk penyimpanan benih tanaman. Keempat, bagian lempar rae untuk menyimpan persediaan makanan apabila musim kering.
Terakhir, bagian hekang kode untuk tempat persembahan kepada leluhur, dan dianggap struktur paling suci. Rumah adat Mbaru Niang juga menyimpan pusaka suci gendang dan gong.
Desa Wisata Wae Rebo memiliki jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa yang tinggal di 7 rumah. Penduduk Desa Wisata Wae Rebo mayoritas memeluk agama Katolik, kendati masih menganut kepercayaan lama.
Penduduk Desa Wisata Wae Rebo mengonsumsi makanan pokok singkong dan jagung. Di sekitar Desa Wisata Wae Rebo, penduduk menanam kopi, vanili, hingga kayu manis sebagai tanaman yang dapat dijual ke pasar.
Cara Menuju Lokasi Desa Wisata Wae Rebo
Wisatawan dapat menuju Desa Wisata Wae Rebo dengan menggunakan transportasi umum dengan rute awal Labuan Bajo menuju Ruteng.
Perjalanan Labuan Bajo ke Ruteng menggunakan travel atau bus membutuhkan waktu sekitar 4 – 5 jam. Sesampainnya di Ruteng, wisatawan sebaiknya menginap terbelih dahulu semalam.
Keesokan harinya, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dari Terminal Ruteng menggunakan Bus Kayu atau Oto Colt dengan tujuan Denge.
Setelah sampai di Denge, wisatawan mulai berjalan kaki sekitar 3 jam menuju Desa Wisata Wae Rebo.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yandri Daniel Damaledo