Menuju konten utama

Mengenal Cubital Tunnel Syndrome: Gejala, Penyebab, & Pengobatan

Cubital tunnel syndrome merupakan kondisi di mana saraf bagian siku mengalami iritasi atau pembengkakan, berikut gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Mengenal Cubital Tunnel Syndrome: Gejala, Penyebab, & Pengobatan
Ilustrasi lengan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Cubital tunnel syndrome atau sindrom cubital tunnel merupakan kondisi di mana saraf bagian siku mengalami iritasi atau pembengkakan.

Sindrom ini mengakibatkan penderitanya mengalami serangkaian gejala nyeri, kesemutan, hingga mati rasa di area siku.

Menurut Hopkins Medicine, penyebab umum cubital tunnel syndrome adalah karena saraf ulnar penderitanya mengalami cidera atau terjepit. Kondisi ini mengakibatkan saraf mengalami bengkak dan iritasi.

Saraf ulnar adalah saraf yang membentang melalui jalur cubital yang berisi otot, ligamen, dan tulang di dalam siku. Bentuknya mirip seperti jaringan fiber dan berfungsi menerima pesan kimia dari otak menuju anggota tubuh lain.

OrthoInfo mengungkapkan bahwa cubital tunnel syndrome tidak hanya bisa terjadi pada siku. Sindrom ini juga bisa dialami pada lengan bagian atas dan pergelangan tangan khususnya di bagian jari manis dan jari kelingking.

Saraf ulnar juga merupakan penyebab dari fenomena yang biasa disebut funny bone yaitu kondisi di mana 'tulang' bagian siku mengalami rasa tersentrum ketika tersenggol sesuatu. Funny bone bisa terjadi karena benturan terhadap saraf ulnar tersebut.

Penyebab Umum dari Cubital Tunnel Syndrome

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cubital tunnel syndrome bisa terjadi ketika saraf ulnar terganggu. Ini bisa diakibatkan oleh gerakan menekuk lengan dalam waktu lama.

Ketika menekukkan lengan, saraf ulnar bisa tertarik atau terjepit sehingga menimbulkan rasa sakit. Menurut Cleveland Clinic, terganggunya saraf ulnar bisa dipicu oleh beberapa peristiwa lain, termasuk:

  • Kebiasaan menekuk lengan saat tidur atau saat sadar secara berulang, dan terus-menerus.
  • Bersandar atau menindihkan siku pada waktu yang lama sehingga menimbulkan tekanan pada saraf ulnar.
  • Penumpukkan cairan dalam pada siku yang menyebabkan pembengkakan dan menjepit saraf ulnar.
  • Siku terbentur benda keras secara langsung.
  • Menderita penyakit seperti artritis, patah tulang, atau dislokasi tulang.

Gejala Cubital Tunnel syndrome

Gejala paling umum yang paling sering dialami penderita cubital tunnel syndrome adalah nyeri siku dan kesemutan pada lengan.

Masih menurut Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala umum pada penderita cubital tunnel syndrome:

  • Kesulitan menggerakkan jari dan mengalami kebas atau kesemutan.
  • Mati rasa pada tangan dan jari yang datang dan pergi.
  • Rasa nyeri di dalam bagian siku
  • Rasa tersetrum pada tangan dan jari.
  • Melemahnya genggaman dan menurunnya koordinasi jari untuk melakukan aktivitas.

Pengobatan Cubital Tunnel syndrome

Colorado Springs Orthopaedic Group (CSOG) mengungkapkan bahwa pengobatan cubital tunnel syndrome dapat dilakukan dengan pengobatan konservatif, yaitu berupa penggunaan perban khusus.

Namun, jika kondisi penderita terus mengalami mati rasa, maka dokter akan menyarankan tindakan bedah untuk mengurangi tekanan pada saraf.

Selain pengobatan konservatif dan bedah, pasien cubital tunnel syndrome juga diwajibkan melakukan pencegahan untuk mengurangi gejala yang muncul, termasuk:

  • Mengindari aktivitas yang harus menekuk lengan dalam waktu yang lama.
  • Meninggikan kursi ketika menggunakan atau mengetik di komputer dan jangan letakkan siku pada meja.
  • Mengindari aktivitas menekan dan menindih bagian siku atau lengan dalam waktu yang lama.
  • Memastikan lengan berada di posisi lurus ketika tidur dengan melilitkan handuk pada posisi lengan lurus atau dengan menggunakan pad siku secara terbalik.

Baca juga artikel terkait CUBITAL TUNNEL SYNDROME atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yonada Nancy