Menuju konten utama

Mengenal Colosseum 7 Keajaiban Dunia: Letak, Sejarah & Fungsinya

Berikut ini adalah penjelasan soal sejarah colosseum yang menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia, letak hingga fungsinya.

Mengenal Colosseum 7 Keajaiban Dunia: Letak, Sejarah & Fungsinya
Colosseum. foto/IStockphoto

tirto.id - Colesseum merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia yang diakui. Colosseum adalah amfiteater raksasa berbentuk oval yang berdiri kokoh di tengah kota Roma, Italia.

Bangunan megah ini dibangun dari beton dan batu oleh kekaisaran Flavian sebagai hadiah untuk rakyat Roma.

Colosseum yang berukuran 620 x 513 kaki ini dibangun menggunakan sistem kubah barel dan kubah selangkangan yang kompleks, demikian seperti dikutip Britannica.

Menjadi bangunan amfiteater terbesar yang pernah ada, Colosseum mampu menampung sebanyak 50.000 hingga 80.000 orang penonton.

Selain disebut sebagai Colosseum, bangunan yang termasuk salah satu 7 keajaiban dunia ini juga memiliki beberapa sebutan lain yaitu Coliseum, Flavian Amphitheater, Amphitheatrum Flavium, Anfiteatro Flavio, dan Colosseo.

Letak Colosseum

Colosseum didirikan di tengah Kota Roma, Italia, berdekatan dengan Istana megah bernama Domus Aurea atau Golden House yang dulu dibangun oleh Kaisar Nero. Istana tersebut dibangun setelah terjadi kebakaran besar selama 9 hari di Roma pada tahun 64 Masehi.

Saat ini lokasi tempat Colosseum berdiri beralamat di Piazza del Colosseo, 1 00184 Roma, Italia.

Sejarah Pembangunan Colosseum

Pembangunan Colosseum dimulai antara tahun 70 hingga 72 Masehi di bawah masa pemerintahan Vespasian dan baru selesai pada tahun 80 Masehi pada masa pemerintahan penerusnya, Titus. Setelah itu pun Colosseum masih terus dimodifikasi beberapa kali selama beberapa tahun kedepan.

Modifikasi Colosseum baru benar-benar berakhir pada masa pemerintahan Domitian, adik laki-laki Titus, pada tahun 83 Masehi.

Sayangnya pada tahun 217 Masehi, Colosseum mengalami kebakaran besar yang menghancurkan seluruh level kayu bagian atas.

Setelah itu, bangunan Colosseum secara berangsur mengalami kerusakan, baik karena bencana alam maupun ulah manusia. Bencana alam yang menggempur tempat para gladiator beraksi ini adalah sambaran petir dan gempa bumi. Sedangkan manusia merusaknya dengan polusi yang diciptakan dan berbagai aksi vandalisme.

Situs bersejarah ini juga diperlakukan sebagai sebuah tambang material bangunan selama lebih dari seribu tahun. Batu, dekorasi, dan marbel menghilang dari tempat yang seharusnya.

Colosseum baru kembali mendapat perhatian dan menjalani proses restorasi pada tahun 1990-an di bawah pimpinan Pius VIII.

Saat ini, bisa dilihat bahwa dua per tiga bangunan Colosseum sudah hancur. Walau begitu, amfiteater ini tetap menjadi ikon dari Kota Roma dan menjadi salah satu tujuan utama para turis.

Berbagai Fungsi Colosseum

Pada masa abad pertengahan, Colosseum merupakan tempat untuk mengadakan kontes gladiator dan berbagai macam pertunjukkan.

Di antaranya seperti pertunjukkan pertempuran laut, perburuan binatang, eksekusi, peragaan ulang pertempuran populer, dan drama yang ceritanya diangkat dari kisah-kisah mitologi.

Namun, mulai akhir abad ke-6, Colosseum sudah tidak lagi digunakan untuk menyuguhkan hiburan pada warga Roma.

Pada abad pertengahan ini, Colosseum digunakan sebagai Gereja dan kemudian digunakan sebagai benteng pertahanan oleh dua keluarga terkemuka dari Roma yaitu keluarga Frangipane dan Annibaldi.

Baca juga artikel terkait COLOSSEUM atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Maria Ulfa