tirto.id - Horner syndrome adalah sindrom neurologis yang relatif jarang terjadi, yang memengaruhi mata dan jaringan di sekitarnya, dan hanya berpengaruh pada satu sisi wajah.
Menurut Cleveland Clinic, Horner syndrome juga dikenal sebagai kelumpuhan okulosimpatis atau sindrom Bernard-Horner.
Horner syndrome ini terjadi karena adanya gangguan pada jalur saraf simpatik yang menghubungkan batang otak ke mata dan wajah Anda.
Saraf ini mengontrol fungsi tak sadar seseorang, seperti saat Anda mengeluarkan keringat atau ketika melebarkan dan menyempitkan pupil mata Anda.
Gejala Horner Syndrome
Beberapa gejala horner syndrome, seperti dilansir Mayo Clinic, di antaranya adalah:
- Pupil terus-menerus kecil (miosis)
- Perbedaan mencolok ukuran pupil antara kedua mata (anisocoria)
- Pembukaan (pelebaran) pupil yang sedikit lama atau tertunda dalam cahaya redup
- Kelopak mata bagian atas turun (ptosis)
- Kelopak mata bagian bawah sedikit meninggi, terkadang disebut ptosis terbalik
- Mata yang terkena sindrom ini menjadi cekung
- Pada sisi wajah yang terkena sindrom ini, sedikit atau tidak mengeluarkan keringat (anhidrosis)
- Warna iris mata lebih terang pada mata yang terkena, khususnya pada anak yang usianya di bawah 1 tahun;
- Perubahan warna pada sisi wajah yang terkena, yang biasanya muncul karena cuaca panas, aktivitas fisik, atau reaksi emosional.
Penyebab Horner Syndrome
Menurut Mayo Clinic, horner syndrome disebabkan oleh kerusakan jalur tertentu pada sistem saraf simpatis.
Sistem saraf ini berfungsi mengatur detak jantung, ukuran pupil, keringat, tekanan darah, dan fungsi lain yang memungkinkan Anda merespons dengan cepat perubahan di lingkungan Anda.
Jalur saraf yang terkena horner syndrome dibagi menjadi tiga kelompok sel saraf (neuron).
1. Neuron tingkat pertama
Jalur neuron ini mengarah dari hipotalamus di dasar otak, melewati batang otak dan meluas ke bagian atas sumsum tulang belakang.
Beberapa masalah yang dapat merusak fungsi saraf pada jalur ini di antaranya:
- Stroke
- Tumor
- Penyakit yang menyebabkan hilangnya selubung pelindung pada neuron (myelin)
- Trauma leher
- Kista di tulang belakang (syringomyelia)
Jalur neuron ini memanjang dari tulang belakang, melintasi bagian atas dada dan ke sisi leher. Beberapa gangguan yang dapat merusak jalur ini adalah:
- Kanker paru-paru
- Tumor selubung mielin (schwannoma)
- Kerusakan pada pembuluh darah utama yang berasal dari jantung (aorta)
- Operasi di rongga dada
- Cedera traumatis
Jalur neuron ini memanjang di sepanjang sisi leher dan mengarah ke kulit wajah dan otot iris serta kelopak mata. Kerusakan saraf di jalur ini mungkin terkait dengan hal berikut:
- Kerusakan pada arteri karotis di sepanjang sisi leher
- Kerusakan pada vena jugularis di sepanjang sisi leher
- Tumor atau infeksi di dekat pangkal tengkorak
- Migrain
- Sakit kepala cluster, gangguan yang menghasilkan pola siklus sakit kepala parah
- Cedera pada leher atau bahu saat melahirkan
- Cacat aorta hadir saat lahir
- Tumor pada sistem hormonal dan saraf (neuroblastoma)
- Berbagai penyebab yang tidak diketahui
Cara Pengobatan Horner Syndrome
Dikutip situs National Library of Medicine, beberapa cara untuk mengobati horner syndrome didasarkan pada diagnosis dan pengelolaan penyebab yang mendasari sindrom ini.
Agar sindrom ini dapat segera diatasi, maka jika mendapati satu atau beberapa gejala sindrom ini, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke petugas medis.
Horner syndrome ini membutuhkan diagnosis yang tepat waktu, yang harus diikuti dengan berbagai rujukan ke spesialis yang sesuai.
Petugas medis yang profesional akan menyarankan kepada Anda untuk melakukan pemeriksaan mata kepada dokter spesialis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan tindakan pembedahan, dan apakah hal ini bisa mengatasi sindrom ini, akan sangat tergantung pada penyebab dari sindrom ini.
Beberapa pilihan perawatan bedah yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:
- Bedah saraf untuk sindrom Horner terkait aneurisma;
- Bedah vaskular untuk penyebab seperti diseksi arteri karotis atau aneurisma.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno