tirto.id - Pierre Robin Syndrome adalah cacat lahir yang langka yang terjadi pada bayi dengan rahang yang kurang berkembang, celah langit-langit, dan lidah yang ditempatkan lebih jauh ke belakang ke arah tenggorokan.
Kondisi ini sering menyebabkan masalah makan dan kesulitan bernapas. Ini adalah suatu kelainan kongenital pada kraniofasial yang terdiri dari mandibular hipoplasi, glossoptosis, dan cleft palate.
Meskipun tidak berbahaya, tetapi Pierre Robin Syndrome bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik. Di antaranya penderita dapat mengalami gangguan pendengaran dan gangguan pernafasan hingga dewasa, bahkan meninggal karena cara pengobatan yang salah.
Pierre Robin Syndrome sudah terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Meski begitu, sejumlah penelitian yang dilakukan masih belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari masalah kesehatan ini.
Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, hipotesis penyebab Pierre Robin Syndrome, adalah hubungan genetik, serta kepadatan pada rahim yang menyebabkan perkembangan janin terhambat, atau karena kondisi neurologis tertentu.
Oleh karenanya, risiko bayi yang lahir kembar lebih tinggi untuk terkena Pierre Robin Syndrome. Hal ini dikarenakan bayi kembar memiliki ruang yang lebih sempit di dalam rahim.
Gejala Pierre Robin Syndrome
Meskipun tidak terlalu berbahaya, tetapi Pierre Robin Syndrome dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik.Pasalnya, sindrom tersebut dapat menghambat tumbuh kembang anak, serta dapat menimbulkan masalah pendengaran.
Adapun gejala umum dari bayi yang mengidap Pierre Robin Syndrome antara lain kesulitan bernafas dan menyusu sejak dini. Hal ini disebabkan posisi lidah, ukuran rahang yang lebih kecil, serta pembentukan celah di bagian atas mulut.
Selain itu, juga terdapat gejala khusus seperti infeksi di bagian telinga secara berulang, dan gigi natal atau gigi yang tumbuh sejak lahir tidak berkembang dengan sempurna.
Cara Mengobati Pierre Robin Syndrome
Apabila bayi Anda mengalami gejala Pierre Robin Syndrome, orangtua dapat membawanya ke rumah sakit atau klinik kandungan terdekat. Cara mengobatinya pun disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami oleh bayi.
Mengutip laman Cleveland Clinic sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengobati atau membantu bayi yang memiliki gangguan Pierre Robin Syndrome adalah sebagai berikut.
1. Bayi yang mengalami Pierre Robin Syndrome tingkat ringan, dapat dibantu dengan tidur secara tengkurap. Hal ini dilakukan untuk mencegah lidah jatuh ke bagian belakang, sehingga menghalangi pernafasan.
Namun, tidur tengkurap terlalu lama untuk bayi yang baru lahir juga tidak bagus. Oleh karenanya, orangtua dapat berkonsultasi kepada dokter anak, mengenai posisi ideal bayi saat tidur, dan berapa lama dia harus berganti posisi.
2. Bayi yang mengalami Pierre Robin Syndrome tingkat menengah, akan memerlukan perawatan lebih lanjut untuk membantunya bernafas. Dalam hal ini bayi memerlukan alat bantu untuk bernafas.
3. Sementara untuk bayi yang mengalami Pierre Robin Syndrome, tingkat lanjut atau parah memerlukan penangan medis segera. Pada tingkat ini, ada kemungkinan bayi harus dioperasi untuk memperlancar pernafasan.
Operasi yang dilakukan adalah untuk membuat lubang pada saluran pernafasan bayi, atau memindahkan rahang ke posisi yang lebih ideal.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yandri Daniel Damaledo