tirto.id - Sebagai orang tua, pasti Anda merasa tiap anak yang Anda miliki adalah spesial. Tidak ada yang lebih istimewa dibandingkan yang lain. Semua sama-sama Anda cintai dengan kadar yang sama.
Namun, pada beberapa kondisi, seperti dilansir dari laman Unair News, tidak jarang terdapat kesamaan karakter, antara anak yang satu dengan anak yang lain. Salah satu kondisi yang menyebabkan persamaan karakter itu adalah urutan kelahiran anak Anda.
Menurut seorang Psikolog, Rudi Cahyono, M.Psi, sebenarnya urutan kelahiran tidak terkait secara langsung dengan kepribadian anak. Namun, perlakuan orang tua dan perlakuan lingkungan terhadap mereka, seringkali amat tergantung pada posisi anak itu dalam urutan kelahiran.
Dilansir dari Healthline, pada 1964, Alfred Adler mengembangkan sebuah teori tentang pentingnya urutan kelahiran pada perkembangan kepribadian seseorang.
Dalam teori ini, Adler mengatakan, walaupun seorang anak dilahirkan pada rumah yang sama, urutan kelahiran ternyata sangat memengaruhi perkembangan psikologis anak itu
Menurut teori urutan kelahiran Adler, seorang anak mungkin memiliki berbagai karakteristik yang berbeda tergantung urutan kelahiran mereka, misalnya:
-Anak tertua biasanya lebih otoriter dan merasa berkuasa karena berbagai ekspektasi tinggi yang dibebankan orang tua kepada dirinya.
-Anak bungsu biasanya akan diperlakukan dengan sangat manja dan tidak akan pernah bisa melebihi saudara kandungnya yang lain.
-Anak tengah biasanya pemarah, tetapi sering mengalami kesulitan menyesuaikan diri karena terjepit antara adik dan kakaknya.
Dari ketiga karakteristik anak ini, salah satu kepribadian anak yang paling menonjol, ditunjukkan oleh anak tengah.
Laman Unair News menyebutkan beberapa orang tua, atau seorang anak, sering merasa bahwa anak tengah adalah anak yang paling bermasalah. Inilah yang disebut sebagai middle child syndrome.
Menurut Rudi Cahyono, M.Psi, dari laman Unair News, middle child syndrome merupakan sindrom anak tengah dimana pikiran, perasaan dan tindakan seorang anak adalah bentuk dari pengelolaan harapan dan realita, sehubungan dengan posisi kelahirannya yang berada di antara kakak dan adik. Lalu apakah ciri atau karakteristik dari middle child syndrome ini?
Ciri-Ciri Middle Child Syndrome
Walaupun middle child syndrome ini bukan merupakan sebuah diagnosis medis, namun berbagai ciri dan karakteristik dari middle child syndrome ini harus benar-benar dicermati oleh orang tua yang memiliki anak tengah.
Berikut adalah beberapa ciri dari middle child syndrome seperti dilansir dari laman Healthline.
- karena ingin menarik perhatian, anak tengah biasanya amat pemberontak, atau sebaliknya, amat penurut atau people pleasers
- karakter anak tengah biasanya berkebalikan dari saudara kandungnya yang lain, anak tengah akan bertindak pada kutub yang lain dari apa yang dilakukan oleh saudara kandungnya
- anak tengah biasanya lebih sabar dan punya perilaku baik karena mereka seringkali harus banyak berkompromi pada seluruh hidupnya
- anak tengah biasanya lebih banyak mencari relasi diluar keluarga mereka, mereka biasanya memiliki lingkaran sosial yang lebih luas dan punya banyak sahabat dekat
Cara Mengatasi Middle Child Syndrome
Untuk mengatasi middle child syndrome, menurut Cliff Isaacson dan Kris Radish pada The Birth Order Effect seperti dilansir dari laman Parents, anak tengah harus mengalami dan merasakan bahwa ia benar-benar diterima sesuai dengan jati dirinya yang sesungguhnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sindrom anak tengah ini, seperti dilansir laman Parents:
- Berikan anak tengah kepastian
Kalau anak tengah Anda membuat kesalahan, beri hukuman yang tidak ada hubungannya dengan anak-anak Anda yang lain (anak pertama atau anak bungsu).
Pastikan bahwa ia dihukum karena kesalahannya itu, dan pastikan bahwa Anda tetap menyayangi anak tengah Anda, apapun yang terjadi.
Jelaskan alasan Anda menghukumnya dengan gamblang. Berikan alasan yang masuk akal dan bukan karena urutan kelahirannya itu.
- Berikan mereka perhatian penuh
Anda harus memastikan, bahwa Anda memberikan perhatian yang sama-sama penuh kepada anak tengah Anda, sama seperti Anda memberikan perhatian kepada anak-anak Anda yang lain.
Hal ini penting untuk dilakukan, agar anak tengah Anda tidak bertingkah macam-macam untuk menarik perhatian Anda.
- Beri apresiasi pada pencapaian mereka
Beri apresiasi yang setara pada masing-masing anak Anda. Berikan apresiasi pada pencapaian anak tengah Anda, bukan hanya pada hal besar saja, tetapi juga pada hal-hal kecil. Seperti, anak tengah Anda akhirnya bisa bangun pagi, atau bisa tidak terlambat ke sekolah.
- Beri apresiasi pada keunikan pada anak-anak Anda
Biarkan anak-anak Anda jadi diri mereka sendiri. Beri apresiasi pada keunikan anak tengah Anda, seperti Anda mengapresiasi keunikan anak pertama atau anak bungsu Anda.
Ketika Anda mengapresiasi keunikan itu, maka anak tengah Anda akan merasa percaya diri, merasa dicintai, dan pasti akan menjadi pribadi yang lebih baik.
- Berkomunikasi secara terbuka
Biasakan komunikasi yang terbuka pada anak-anak Anda, terutama anak tengah Anda. Mungkin, anak tengah Anda, akan merasa tidak dipedulikan. Dan biasanya dia tidak akan mengatakannya secara terbuka.
Jika Anda melihat tanda-tanda semacam ini, mulailah berbicara secara terbuka, dan katakan bahwa Anda tahu tidak mudah menjadi anak tengah, katakan kepada anak tengah Anda, jika ia ingin mengatakan sesuatu, Anda dengan senang hati akan mendengarkannya.
- Sekali-kali tunjukkan kalau anak tengah Anda spesial
Tidak apa-apa sesekali memberikan waktu spesial untuk anak tengah Anda. Hal ini sangat diperlukan untuk menunjukkan kalau mereka memang spesial dan tidak berbeda dengan saudara kandungnya yang lain.
Misalnya saja, beri satu hari khusus, dimana anak tengah Anda bisa memilih saluran TV favoritnya, tanpa gangguan dari saudara kandungnya yang lain.
- Capture the Memories
Walaupun terlihat sepele, namun memasang foto keluarga dengan menampilkan foto-foto Anda bersama anak-anak Anda dalam posisi yang seimbang, misalnya, Anda tidak hanya menampilkan foto Anda bersama anak pertama atau anak bungsu, namun juga menampilkan foto bersama anak tengah, maka hal ini akan membuat anak tengah Anda merasa diakui keberadaannya. Ia pun akan merasa disayangi secara sama dan setara.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo