Menuju konten utama

Mengenal Alas untuk Senam Lantai dan Sejumlah Gerakan Dasarnya

Penjelasan tentang alas untuk senam lantai dan macam-macam gerakan dasar dalam olahraga senam lantai.

Mengenal Alas untuk Senam Lantai dan Sejumlah Gerakan Dasarnya
Ilustrasi Senam Lantai. foto/IStockphoto

tirto.id - Senam lantai adalah olahraga senam yang gerakan dan bentuk latihannya dilakukan di lantai. Manfaat latihan senam lantai adalah untuk menambah daya tahan tubuh, memperbaiki koordinasi dan kelenturan tubuh, serta membentuk tubuh supaya ideal dan terpelihara kesehatannya. Senam lantai bisa dilakukan dengan maupun tanpa alat.

Sejarah senam lantai dapat dilacak dari tulisan atau gambar di Piramida Mesir. Beberapa peneliti menyimpulkan, dari apa yang digambarkan di situs piramida, bahwa Bangsa Mesir Kuno telah mengenal gerakan-gerakan hampir serupa dengan senam lantai. Senam lantai pun dikaitkan dengan sejarah yoga di India. Sebab, salah satu gerakan khas yoga adalah kayang. Kayang termasuk gerakan dalam senam lantai yang menuntut kelenturan tubuh.

Senam lantai membutuhkan keterampilan tubuh dalam menonjolkan keindahan, kerumitan, kekuatan, keluwesan, keseimbangan, sekaligus kelenturan gerak. Sebagaimana namanya, olahraga yang masuk dalam rumpun senam ini dilakukan di atas lantai sebagai alas.

Adapun alas untuk senam lantai dilapisi matras. Dalam perlombaan resmi, senam lantai dilakukan di atas bidang datar (lantai) berlapis matras, yang umumnya, berukuran 12 X 12 meter persegi.

Matras sebagai alas untuk tempat melakukan gerakan senam lantai juga bisa diganti dengan bahan sejenis yang lembut, seperti permadani.

Adapun macam-macam gerakan dasar senam lantai adalah sebagai berikut:

1. Guling Depan

Guling depan (forward roll) adalah gerakan berguling ke depan dengan tumpuan pada bagian atas belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang). Latihan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni guling ke depan dengan awalan sikap berdiri dan berjongkok.

2. Guling Belakang

Guling Belakang (back roll) yaitu menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan tetap membulat, yakni kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, dan kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada.

3. Gerakan Guling Lenting

Gerakan guling lenting merupakan gerakan melentingkan badan ke atas-depan dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Terdapat 2 gerakan guling lenting berdasarkan tumpuannya, yakni bertumpu pada tengkuk dan kepala.

4. Kayang

Sikap kayang sempurna bisa dicapai saat posisi tubuh melengkung, menghadap ke atas, pinggul dan perut juga terangkat, dengan tumpuan pada kedua telapak tangan dan juga kaki (4 titik). Adapun kepala berada di antara kedua tangan, dengan menatap lurus ke depan dalam posisi terbalik.

Kayang dapat dilakukan dengan 2 macam awalan: berdiri dan berbaring. Melakukan kayang dengan awalan berdiri lebih sulit dibandingkan awalan berbaring. Orang yang tak terbiasa dengan sikap kayang kemungkinan juga lebih takut jika memulai dengan awalan berdiri. Meski demikian, kedua awalan ini dapat di lakukan oleh pemula.

5. Berdiri Menggunakan Tangan (hand stand)

Berdiri dengan menggunakan tangan (hand stand) adalah sikap tegak bertumpu pada kedua tangan dengan siku-siku lurus ke atas. Yang perlu diperhatikan yakni hand stand dilakukan di atas alas yang keras, misalnya lantai.

6. Berdiri dengan Menggunakan Kepala (Head Stand)

Berdiri dengan menggunakan kepala (Head Stand) adalah sikap tegak bertumpu pada kepala dengan siku kedua tangan dan telapak dipakai sebagai alas kepala. Head stand bisa dilakukan di atas landasan atau alas yang keras, misalnya lantai agar memudahkan tubuh berdiri lurus secara terbalik dengan seimbang.

7. Lompat Kangkang

Lompat kangkang adalah loncatan yang dilakukan dengan posisi tubuh membuka kedua kaki atau mengangkang di saat melewati peti lompat atau benda lainnya. Lompat kangkang dapat dilakukan di atas lantai atau matras, tanpa harus keluar ruangan.

Gerakan lompat kangkang dan tahapannya adalah sebagai berikut:

  • Posisi awal lompat kangkang berdiri tegak menghadap peti lompat atau teman yang membungkuk.
  • Berlari ke arah peti lompat atau teman yang membungkuk.
  • Tepat satu langkah sebelum peti lompat, tolakkan kaki kiri ke depan atas
  • Bersamaan dengan itu menumpukan kedua telapak tangan di atas peti lompat, dan siku sedikit ditekuk.
  • Ketika tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau punggung teman yang membungkuk, kangkangkan kedua kaki selebar mungkin ke samping.
  • Usai melewati peti loncat atau punggung teman yang membungkuk, kedua kaki dirapatkan kembali sebelum penurunan.
  • Pendaratan dilakukan dengan urutan ujung kaki, lalu seluruh kaki, lutut ditekuk, panggul dibungkukkan, dan berdiri tegak.

8. Lompat Jongkok

Teknik dasarnya hampir sama dengan lompat kangkang. Tahap gerakannya terdiri dari awalan, tolakan, melewati peti lompat, dan mendarat.

9. Gerakan Meroda

Gerakan meroda merupakan gerakan memutar badan menyamping, dengan tumpuan berat tubuh ketika berputar di kedua tangan dan kaki.

Gerakan meroda dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri
  • Sikap menyamping arah gerakan
  • Kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lengan terentang serong atas.
  • Bila gerakan diawali tangan kiri, letakkan tapak tangan kiri di matras diikuti kaki kanan terangkat lurus
  • Saat tangan kanan diletakkan di matras, kaki kiri terangkat lurus ke atas, dan badan berdiri dengan tangan.
  • Cepat turunkan kaki kanan di matras disusul terangkatnya tangan kiri
  • Lalu kaki kiri mendarat di matras.
  • Akhir gerakan ialah berdiri sikap menyamping arah gerakan
  • Di sikap akhir, posisi kedua kaki terbuka selebar bahu, sikap kedua lengan terentang serong atas di samping telinga.

Baca juga artikel terkait SENAM LANTAI atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Addi M Idhom