Menuju konten utama
Analisa Pertandingan Liga 1

Mengapa Marko Simic Belum Produktif di Liga 1?

Marko Simic baru mencetak dua gol dalam empat laga yang dilakoni Persija. Mengapa ia tak seproduktif di AFC Cup 2018?

Mengapa Marko Simic Belum Produktif di Liga 1?
Pemain Persija Jakarta Marko Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Arema FC dalam pertandingan Gojek Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (31/3/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Di AFC Cup 2018, penyerang asal Kroasia ini mampu mencetak 7 gol dari sekali hat-trick dan quat-trick. Pencapaian ini membuat Marko Simic menjadi top skor sementara AFC Cup 2018.

Jika Simic berhasil membuat gol di Piala AFC 2018, tak tanggung-tanggung bisa mencetak minimal dua gol. Bahkan saat menjamu Johor Darul Tazim di AFC Cup, Simic menggila dengan memborong empat gol sekaligus.

Kondisi berkebalikan terjadi di Liga 1. Marko Simic baru mencetak dua gol dari empat pertandingan yang dilakoni Persija di Liga 1 2018. Dua gol Marko Simic dicetak saat Persija menjamu Arema Malang di GBK pada 31 Maret lalu yang berakhir dengan skor 3-1.

Saat laga kontra PSMS, Simic sempat mencetak gol bunuh diri sebelum Persija kalah 1-3 di Stadion Teladan Medan. Sedangkan saat menjamu Borneo FC, kendati Persija menang 2-0, Simic tak berhasil mencetak gol.

Situasi itu tidak membuat pelatih Macan Kemayoran, Stefano Cugurra alias Teco ragu terhadap kemampuan Simic.

"Marko Simic sudah banyak membantu tim. Kami akan kasih semangat dan meminta tetap konsentrasi. Di liga dia memang belum produktif, tapi tetap pemain yang berkualitas," ucap Teco beralasan.

Simic sendiri di akun Instagram mengaku bersyukur karena sejauh ini telah menciptakan 20 gol selama bergabung dengan Persija.

Kendati tetap berkontribusi besar terhadap Persija, mengapa Simic belum produktif di Liga 1?

Simic mendapatkan pengawalan ketat saat Persija menghadapi PSMS. Pelatih Djajang Nurjaman yang membawa PSMS Medan bertemu dengan Persija di Piala Presiden sudah tahu bagaimana mematikan pergerakan Simic. Salah satu strategi Djanur adalah mematikan sayap Persija sehingga tak mampu memberikan umpan matang kepada Simic.

Pada laga kontra Borneo FC pun, Simic mendapatkan perlakuan serupa. Simic selalu mendapatkan hadangan dai Julien Faubert dan Azamat Baimatov. Strategi pelatih Dejan Antonic ini jitu setidaknya Simic hanya mampu menciptakan satu peluang ketika mendapatkan bola liar di depan kotak penalti.

Namun strategi Dejan ini justru memberikan kesempatan kepada lini tengah Persija untuk membuat gebrakan ke pertahanan Borneo. Terbukti Ramdani Lestaluhu melalui tembakan-tembakan jarak jauhnya dua kali membuat sepakan ke arah gawang, termasuk gol kedua Persija dari Rohit Chand.

Hal ini berbeda saat Persija melawan Arema FC. Performa buruk lini belakang Arema FC memberikan keleluasaan bagi Simic untuk memborong dua gol apalagi GBK menjadi stadion "keberuntungan" penyerang berusia 30 tahun ini.

Aksi Simic untuk menambah perbendaharaan gol bakal diuji lagi nanti pada laga PSIS vs Persija. Bila tak mengalami perubahan jadwal, laga bakal digelar di Stadion Sultan Agung Bantul pada Jumat 20 April 2018 mulai pukul 15:30 WIB.

Laga ini bakalan menarik, karena pelatih PSIS Vincenzo Alberto Annese menularkan strategi bertahan dan menyerang ala Italia ke Indonesia. Mampukah Simic menambah koleksi golnya pada laga nanti?

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2018 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Olahraga
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH