Menuju konten utama

Mengapa Hammersonic Tidak Digelar Tahun 2019 Ini?

Hammersonic akan hadir lagi di tahun 2020 dengan mengundang sejumlah band internasional papan atas seperti Slipknot, Black Flag, Testament.

Mengapa Hammersonic Tidak Digelar Tahun 2019 Ini?
CEO Hammersonic Ravel Junardy memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan festival musik keras Hammersonic 2020 di Jakarta, Kamis (19/12/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz

tirto.id - CEO Hammersonic, Ravel Junardy menjelaskan alasan mengapa festival musik cadas itu tidak digelar pada tahun ini, 2019. Padahal, Hammersonic selalu digelar setiap tahun. Ravel bilang, alasannya karena ia sedang jenuh, sehingga harus mencari sesuatu yang baru.

"Sebenarnya kenapa tahun ini enggak ada karena kejenuhan gue. Kita mesti cari yang beda, cari sesuatu yang baru. Jadi ya udah kita istirahat dulu satu tahun dan memikirkan come backnya harus benar-benar bagus. Akhirnya tercetus lah konsep Rise of the Empire ini," kata Ravel di Jakarta, Kamis (19/12/2019), seperti dilansir Antara.

Kendati demikian, Hammersonic akan hadir lagi di tahun 2020 dengan mengundang sejumlah band internasional papan atas beserta band top Indonesia lainnya seperti Slipknot, Black Flag, Testament, Lacuna Coil, Come Back Kid, Burgerkill, Deadsquad, hingga Killing Me Inside Reunion.

"Gue mau bikin diferensiasi kita enggak selalu metal. Banyak juga cross genre yang main di Indonesia kayak Killing Me Inside kan main emo. Jadi kenapa enggak kita undang mereka main," kata Ravel.

Selain nama-nama band itu, Ravel juga memastikan bahwa Hammersonic 2020 akan mengumumkan band besar lain yang akan tampil di acara itu. Ia pun berharap Hammersonic bisa menjadi besar seperti festival-festival musik lainnya.

"Kita pengen ini jadi festival yang mimpinya besar kayak Rock in Rio, banyak festival di luar kayak Download. Jadi kenapa kita enggak masukin band bagus mainnya, punya fans base kuat dan masih di root yang sama," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait HAMMERSONIC

tirto.id - Musik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH