tirto.id - Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi semalam, Senin (9/7/2018). Hal ini disampaikan usai menjadi pembicara Konsultasi Nasional Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Pak TGB ketemu saya tadi malam, kami bincang-bincang baik-baik aja, dia orang baik," kata Luhut, di HKBP Pulogadung, Selasa (10/7/2018).
Akan tetapi Luhut tidak menyebutkan kepada wartawan tempat pertemuannya dengan TGB. Ia hanya menyatakan dalam pertemuan itu terdapat perbincangan seputar pemilihan presiden dan keputusan TGB mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Dalam perbincangan keduanya, kata Luhut, TGB mengeluhkan ancaman sanksi dari Demokrat karena keputusannya mendukung Jokowi.
"Dia juga bilang ‘yang salah bang, apa? kan saya hanya mendudukkan supaya kita jangan, bangsa ini jadi berkelahi’," kata Luhut menirukan ucapan TGB.
Selain bicara soal itu, Luhut mengaku keduanya membicarakan hal lain yang tak bisa disampaikan secara terbuka kepada wartawan.
"Semua aspek (diperbincangkan) kita ini baik, beda pendapat ndak ada masalah," kata Luhut.
Kemarin, Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarifudin Hasan menyatakan partainya sedang menyiapkan sanksi kepada TGB atas sikapnya yang dianggap tanpa sepengetahuan partai.
"Sanksi pasti tetap ada dan itu akan dibahas Dewan Kehormatan," ujar Waketum PD Syarief Hasan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Namun, Syarief belum dapat menyebutkan perkiraan sanksi yang akan diberikan Demokrat kepada TGB. Menurutnya, sanksi tersebut akan dibicarakan dewan kehormatan Demokrat terlebih dulu.
Ada pun TGB mengaku mendukung Jokowi untuk melaju dua periode guna memberi kesempatan yang bersangkutan menyelesaikan tugas kepresidenannya. TGB menyoroti percepatan pembangunan di NTB, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Dia khawatir pembangunan itu mandek ketika ada pergantian kepemimpinan.
TGB pun menyatakan keputusannya ini sudah dengan pertimbangan kemaslahatan bangsa, umat dan akal sehat. Tiga hal yang menurutnya selalu menjadi dasar pertimbangannya dalam mengambil keputusan politik.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora