tirto.id - Pernyataan sikap terkait penyerangan di Sabu Raijua juga datang dari Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Ia ikut mengecam peristiwa penikaman tujuh murid Sekolah Dasar Negeri 1 Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur yang terjadi pada Selasa (13/12/2016) lalu.
"Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa ditoleransi, apalagi dilakukan di sekolah. Ini pelecehan terhadap pendidikan. Saya minta agar masyarakat menghindarkan tindak kekerasan di sekolah," ujar Muhadjir di Jakarta.
Sekolah sebagai rumah kedua, harus bebas dari praktik-praktik kekerasan, katanya seperti dilansir dari Antara.
Mendikbud mengimbau, pascakejadian tersebut masyarakat jangan main hakim sendiri, melainkan mempercayakan penanganannya kepada penegak hukum.
Ia mengapresiasi para tenaga medis dan pihak keamanan yang segera menolong para siswa yang menjadi korban.
Mendikbud berpesan agar pihak sekolah bekerja sama dengan tenaga medis, membantu pemulihan kondisi kejiwaan dari para siswa yang mengalami trauma akibat insiden tersebut.
"Saya juga minta agar pemulihan korban dilakukan sebaik mungkin, jangan sampai menjadi trauma," kata dia.
Peristiwa penikaman oleh pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut terjadi Selasa sekitar pukul 08.47 WITA.
Pelaku masuk ke ruang kelas V di SDN 1 Sabu Barat kemudian dengan senjata tajam menyerang sehingga tujuh siswa terluka.
Tidak ada korban meninggal dan korban insiden telah dirawat di puskesmas terdekat.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari