Menuju konten utama

Mendag Zulhas Optimistis Harga Gandum Mulai Turun Bulan September

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis harga gandum pada September akan mengalami penurunan.

Mendag Zulhas Optimistis Harga Gandum Mulai Turun Bulan September
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memberikan keterangan pers setelah meninjau ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30 Juli). FOTO/Biro Humas Kemendag

tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga mie instan tidak akan naik tiga kali lipat. Zulhas begitu sapaan akrabnya juga optimistis harga gandum pada September akan mengalami penurunan.

"Enggak [naik] mudah-mudahan ini kan, dulu kan gagal panennya [gandum] Australia dan Kanada gagal. Amerika sekarang sukses [panen gandum] apalagi sekarang di Ukraina sekarang sudah mulai jual. Mungkin September trennya akan turun," kata Zulhas dalam rekaman yang diterima Tirto, Kamis (11/8/2022).

Sebelumnya, harga mie instan diperkirakan akan mengalami lonjakan imbas rantai pasok pangan bermasalah selama masa perang antara Rusia - Ukraina. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, lonjakan harga terjadi karena Indonesia bergantung pada impor komoditas dari dua negara tersebut, dari permasalahan itu ia memprediksi kenaikan mie instan di dalam negeri bisa melonjak sampai tiga kali lipat dari harga saat ini.

"Hati-hati yang makan mie banyak dari gandum besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya bicara ekstrem saja ini," jelas dia dalam webinar, Selasa (9/8/2022).

Syahrul menjelaskan, ketersediaan gandum dunia sebenarnya aman, namun karena adanya konflik global banyak negara memproteksi diri dan mengamankan pasokan di dalam negeri sehingga rantai pasok impor terganggu dan memicu lonjakan harga.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal bangat sementara kita impor terus ini," jelas dia.

Ia menjelaskan, kondisi yang saat ini terjadi perlu koordinasi dari berbagai pihak. Dia meminta pemerintah daerah meningkatkan produktivitas pertanian sehingga dampak yang akan dialami dari adanya konflik global tidak terlalu terasa di dalam negeri.

Selain permasalahan mie instan yang diprediksi akan mengalami lonjakan, Syahrul mengungkap permasalahan lain yaitu adanya potensi tersendatnya pasokan pupuk ke Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi importir pupuk dari Rusia maupun Ukraina.

Baca juga artikel terkait HARGA GANDUM IMPOR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin