tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, investasi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur serta reformasi struktural dan iklim usaha mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berdaya saing, dan berkesinambungan di kawasan Asia.
"Asia memang telah menjadi magnet baru bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Sampai 2045, perdagangan global diperkirakan tumbuh 3,4 persen per tahun dengan negara berkembang sebagai poros perdagangan dan investasi dunia dengan pertumbuhan 6 persen per tahun," kata Mendag dikutip Antara, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Dalam menyikapi meningkatnya peranan ekonomi Asia, lanjut Zulkifli, Indonesia juga tidak bisa menafikan perkembangan masif teknologi informasi, bioteknologi dan rekayasa genetik, kesehatan dan pengobatan, energi terbarukan, wearable devices, otomatisasi dan robotik, serta artificial intelligence.
Pada 15 November 2022, laporan PBB memperkirakan jumlah penduduk dunia telah mencapai 8 miliar jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk dunia itu belum pernah terjadi secepat seperti saat ini. Hal itu disebabkan di antaranya oleh kondisi perbaikan kesehatan dan nutrisi masyarakat dunia.
"Pada 2045, saat Indonesia mencapai usia 100 tahun merdeka, penduduk dunia diperkirakan mencapai 9,45 miliar, bertambah 1,45 miliar dari tahun 2022. Pada saat itu, lebih dari separuh pertumbuhan penduduk dunia akan disumbang oleh kawasan Afrika dan Asia," kata Zulkifli.
Dari sisi output global, negara berkembang diperkirakan berkontribusi hingga 71 persen dari total output dunia pada 2050, dengan Asia sebagai pendorong utama yang mencapai 54 persen.
Investasi SDM dan infrastruktur serta reformasi struktural dan iklim usaha mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berdaya saing, dan berkesinambungan di kawasan Asia.
Zulkifli menambahkan, pembangunan SDM yang memiliki wawasan luas serta berorientasi pada masa depan diperlukan untuk melengkapi kapabilitas pemimpin yang berpegang pada nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Editor: Anggun P Situmorang