Menuju konten utama

Memeriksa Keyakinan Jokowi Soal Tingkat Pengangguran

Angka pengangguran disebut Presiden Jokowi mengalami penurunan. Benarkah trennya demikian?

Memeriksa Keyakinan Jokowi Soal Tingkat Pengangguran
Para pencari kerja mengikuti seminar pada Pameran Kesempatan Kerja di Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/3). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww/17.

tirto.id - Dalam Pidato Kenegaraan Presiden menjelang HUT RI ke-72 pada Rabu (16/8) di Gedung MPR-DPR RI, Presiden Jokowi memaparkan berbagai capaian kondisi terkini selama menjabat. Pada aspek ekonomi, Jokowi membanggakan capaiannya berupa penurunan rasio Gini sampai angka inflasi. Selain itu, tingkat pengangguran juga dianggap mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.

"Untuk tingkat pengangguran mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 5,81 persen pada Februari 2015 menjadi 5,33 persen pada Februari 2017," terang Jokowi.

Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran dari Februari 2015 sampai dengan Februari 2017 mengalami naik turun. Artinya, dari satu waktu ke waktu grafiknya tidak konsisten.

Pada Februari 2015, angka pengangguran menyentuh angka 5,81 persen. Sedangkan di bulan Agustus 2015, angka pengangguran naik menjadi 6,18 persen. Pada Februari 2016, angka pengangguran menurun menjadi 5,50 persen sebelum meningkat lagi sebesar 5,61 persen di Agustus 2016. Kemudian, pada Februari 2017 tingkat pengangguran kembali turun menyentuh angka 5,33 persen.

Melihat grafik yang tak konsisten ini perlu upaya keras lagi dari pemerintah guna menekan tingkat pengangguran.

Infografik Fact Check Pidato presiden

Baca juga artikel terkait PIDATO PRESIDEN atau tulisan lainnya dari M Faisal Reza Irfan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: M Faisal Reza Irfan
Penulis: M Faisal Reza Irfan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti