Menuju konten utama

Membaca Peta Pilkada Jatim 2018 Setelah Azwar Anas Mundur

Azwar Anas mengembalikan surat mandat sebagai bakal calon wakil gubernur Pilkada Jawa Timur 2018, setelah beredar foto-foto skandal yang mirip dengan dirinya.

Membaca Peta Pilkada Jatim 2018 Setelah Azwar Anas Mundur
Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menerima kedatangan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelang pengumuman pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Jakarta, Sabtu (14/10/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - "Gara-gara kekuasaan lalu ada yang menggunakan cara-cara keji, meskipun kami tidak percaya terhadap foto-foto yang beredar itu."

Pernyataan itu meluncur dari mulut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat diminta pendapat soal pengembalian mandat calon wakil gubernur Jawa Timur oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu siang, (6/1/2017). Saat memberi pernyataan itu, Hasto pun tampak meneteskan air mata.

Ia mengklaim, kesedihan serupa juga juga dirasakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sejumlah kiai yang mendukung Azwar di Jawa Timur.

Pangkal soal kesedihan ini lantaran Azwar mengembalikan surat mandat setelah ada foto-foto skandal mirip Anas beredar di media sosial. Foto-foto ini menyebar beberapa hari sebelum dibukanya masa pendaftaran kandidat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Pengembalian mandat membuat PDIP mendapat sorotan, siapa yang akan dipasangkan untuk mendampingi Syaifullah Yusuf dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Berbagai nama kemudian dimunculkan untuk mendampingi Gus Ipul, tapi PDIP tak lantas memberi klarifikasi ihwal siapa sosok yang pas menjadi pengganti Anas.

"Tentu saja dengan menyerahkan mandat ke DPP, sampai hari ini kami belum memikirkan bagaimana rencana pengganti Pak Azwar Anas ini," kata Hasto.

Salah satu sosok yang mencuat adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sosok yang dekat dengan Megawati ini buru-buru menolak maju menjadi calon wakil gubernur. Ia memilih menghabiskan sisa masa jabatannya sebagai wali kota di Surabaya hingga 2021.

"Saya terus terang, masih kepingin di Surabaya. Saya tidak ingin berubah. [Keputusan] itu sudah sejak beberapa tahun lalu," kata Risma seperti dilansir Antara, di Surabaya.

Keputusan Risma mendapat restu PDIP. Hasto berkata, partainya menerima sikap politik Risma yang dipercaya PDIP bekerja hingga akhir masa bakti.

"Bu Risma, beliau adalah Wali Kota Surabaya yang dicintai rakyat. Sehingga PDIP menghormati pilihan Ibu Risma," kata Hasto.

Tirto juga mencoba menghubungi beberapa Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku mitra koalisi PDIP di Pilgub Jatim 2018. Pesan-pesan singkat dan telepon yang dilayangkan Tirto tak dijawab.

Percaya Azwar Anas

Azwar Anas masih mendapat dukungan dari PDIP, setidaknya dari segi moral. Hasto menegaskan partainya tak akan meninggalkan petahana Bupati Banyuwangi itu. Ia juga yakin bahwa Azwar Anas sebenarnya memiliki kepribadian baik dan santun.

"Kami sampaikan, parpol tetap ada dukungan kepada Pak Azwar Anas yang berjuang menegakkan kebenaran," ujarnya.

PDIP juga disebut akan mempertimbangkan pengambilan langkah hukum untuk mencari penyebar foto-foto tersebut. Namun, Hasto tak merinci detail rencana pengambilan upaya hukum tersebut.

"Ya tentu saja kita akan mencermati hal itu (pengambilan langkah hukum). Karena kami berpolitik dengan keyakinan mana yang jalannya tak beres pasti akan diberikan keadilan," tuturnya.

Masih Ada Waktu Cari Pengganti Anas

Meski belum memutuskan pengisi posisi bakal cawagub mendampingi Gus Ipul, PDIP dan PKB dianggap punya cukup waktu untuk mengeluarkan kebijakan.

Pengamat politik dari SMRC Sirojudin Abbas mengatakan kedua parpol itu masih punya kesempatan mengatur kembali komposisi kandidat untuk Pilgub Jatim. Namun, pengaturan ulang harus dilakukan secara realistis dan hati-hati.

"Sekecil apa pun masalah terkait pasangan yang akan diusung akan dihitung. Sebab, pasti akan punya efek negatif terhadap persepsi publik pemilih. Apalagi di Jawa Timur, opini kiai bisa sangat berpengaruh terhadap sikap pemilih," kata Sirojudin kepada Tirto.

Kasus yang menimpa Azwar Anas jelang dibukanya masa pendaftaran kandidat Pilgub Jatim juga dianggap sebagai perang politik oleh Sirojudin. Tujuannya jelas, untuk menjatuhkan kredibilitas mantan politikus PKB itu di hadapan konstituen.

Jika PDIP dan PKB ngotot mempertahankan Azwar Anas sebagai bakal cawagub, peluang kemenangan di Pilgub Jatim diprediksi semakin menurun. Apalagi jika penyebaran foto-foto tersebut makin meluas.

"Oleh sebab itu, partai pengusung pasti akan mengevaluasi itu sebelum dicalonkan secara resmi," katanya.

Azwar Anas dan Pilgub Jatim

Keputusan Azwar Anas mundur merupakan penanda dinamika di Pilgub Jatim begitu kuat. Sebelumnya, Pilgub Jatim tak berbeda jauh dengan Pilgub Jawa Tengah yang terbilang minim dinamika. Pilgub Jatim merupakan pilgub yang paling jelas peta pertarungannya, yakni antara Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cagub Jatim 2018.

Dalam konteks dukungan partai, Gus Ipul lebih beruntung ketimbang Khofifah. Ia sejak awal mendapat dukungan dari PKB yang memiliki 20 kursi di Jatim dan bisa mengusung calon sendiri. Kemudian, ia juga cepat mendapat tambahan dukungan dari PDIP dan dideklarasikan pada 15 Oktober 2017.

Di sisi lain, Khofifah harus terlebih dahulu mencari partai pengusung karena statusnya sebagai non-partisan. Ia kemudian mendapatkan cawagub Bupati Trenggalek Emil Listianto Dardak. Dukungan resmi kepada Khofifah-Emil untuk pertama kali diberikan Partai Demokrat pada 21 November 2017. Belakangan, Nasdem, Golkar, PPP dan Hanura juga memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil.

Pada saat dua kubu sudah terbentuk, Partai Gerindra, PKS dan PAN untuk membuat poros baru di Pilgub Jatim 2018. Ketiganya sempat memunculkan nama Moreno Suprapto, Bupati Bojonegoro Suyoto dan Yenny Wahid untuk diusung di Pilgub Jatim, tapi akhirnya urung. Tiga partai tersebut sampai hari ini pun belum menentukan sikap di Pilgub Jatim 2018.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Mufti Sholih