tirto.id - Generasi muda yang bermimpi menjadi menteri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin harus punya pengalaman di parlemen serta pengetahuan mengenai proses pembuatan Undang-Undang. Demikianlah syarat yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pernyataan ini keluar untuk menanggapi wacana pemilihan menteri milenial atau anak muda beberapa waktu terakhir.
"Ini yang saya lihat kelemahan kita dewasa ini. Orang disodor-sodorkan, tapi tidak mengerti secara praktis tata pemerintahan," kata Megawati di Beijing, Cina, dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada wartawan, Rabu (10/7/2019) malam.
Presiden ke-5 RI itu bilang banyak contoh orang gagal di pemerintahan karena tidak punya latar belakang dan pengalaman apa pun dalam menjalankan roda pemerintahan. "Dan saya suka bilang, [jadi menteri] memang mau mejeng saja? Saya tidak akan menyebut nama."
Presiden Joko Widodo saat ini masih mencari sejumlah figur muda yang dapat mengisi jabatan-jabatan strategis di kementerian, termasuk dari partai politik. Ia memastikan nama-nama menteri dalam kabinet lima tahun mendatang akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Saya minta dari partai juga ada yang muda. Ada dari profesional juga. Kalau enggak ada dari partai, ya, kita cari sendiri. Profesional muda, kan, sekarang banyak banget," kata Jokowi usai membuka acara Pameran Kain dan Kerajinan Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2019).
Sepakat dengan Mega
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, sepakat dengan syarat yang disampaikan Megawati, bahwa anak muda sebaiknya harus banyak belajar dulu.
"Sebagaimana kami juga belajar dulu, ya," kata Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Kalau memang akhirnya ada anak muda dipilih, maka Johnny yakin Jokowi sudah mempertimbangkan kompetensinya. "Pak Jokowi pasti mengambil generasi muda yang punya kompetensi, kemampuan baik. Karena generasi muda itu yang akan menjadi role model atas generasi muda lainnya di indonesia."
Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, juga sepakat dengan syarat untuk menteri muda yang disampaikan Megawati. Sosok anak muda yang jadi menteri semestinya memiliki kematangan dalam banyak hal. Sosok tersebut harus paham soal aturan ketatanegaraan, punya jiwa pemimpin, serta memiliki kemampuan manajerial dan mengeksekusi kebijakan.
"Kalau hanya muda tapi mejeng saja apa yang disampaikan Bu Mega sangat relevan dengan kebutuhan ke depan," kata Karding kepada reporter Tirto, Kamis (11/7/2019).
Selain itu, menurut Karding juga akan muncul masalah lain jika Jokowi memilih menteri muda yang berasal dari partai politik. Ia khawatir kader senior merasa terlangkahi karier politiknya.
Sementara Golkar cenderung setuju. Bambang Sosatyo, Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama Partai Golkar sekaligus Ketua DPR, bahkan sudah menyebut nama salah satu kader yang dianggap pantas.
Bukan Soal Muda atau Tua
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan Jokowi mesti punya standar kualitas yang terukur dalam memilih menteri di kabinetnya, baik itu generasi muda maupun tua. Beberapa aspek di antaranya pengalaman, prestasi, kompetensi, akseptabilitas, dan rekam jejak.
Standar-standar itulah yang lebih penting, kata Karyono. Selain itu, ia mengatakan yang paling penting adalah si calon memenuhi syarat yang ditentukan Jokowi.
"Sehingga dalam konteks memilih menteri tidak perlu ada narasi yang muda melangkahi yang tua," ucap Karyono kepada reporter Tirto, Kamis (11/7/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Gilang Ramadhan