tirto.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sudah mencium adanya gelagat pihak-pihak tertentu yang akan mengganggu jalannya Kongres PDI Perjuangan yang akan digelar 2025.
"Karena aku juga ada nih berita nanti di kongres. Karena sekarang kurang bisa berhasil, katanya, di kongres juga mau 'diawut-awut'. Saya sengaja nih supaya pada kedengaran dah coba kamu 'awut awut' partai saya," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci Peluncuran dan Diskusi Buku Berjudul: Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Jakarta, Kamis (12/12/2024) sebagaimana dikutip Antara.
Mega tak merinci pihak mana yang diduga akan mengganggu jalannya Kongres PDI Perjuangan yang dijadwalkan berlangsung pada 2025 mendatang.
Presiden Ke-5 RI ini juga tidak menjelaskan secara detail apa penyebab munculnya gerakan yang akan mengganggu jalannya kongres partai pada tahun depan.
Perlu diketahui, Rakernas V PDI Perjuangan yang digelar pada Mei 2024 lalu mengamanatkan pelaksanaan Kongres VI partai berlambang banteng itu pada tahun 2025. Dalam keputusan Rakernas V yang dibacakan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, itu meminta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk kembali memimpin partai yang berdiri pada 1999 itu pada periode 2025-2030 mendatang.
“Rakernas V partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia memohon kesediaan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025,” kata Puan dalam penutupan Rakernas V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Namun demikian, sampai saat ini Mega sendiri belum memutuskan apakah akan kembali maju sebagai ketua PDI Perjuangan.
"Sekarang masih keren diminta oleh seluruh anggota partai secara aklamasi. Kalau ada nanti kongres ibu musti jadi lagi. Enak saja, memangnya saya enggak boleh pensiun?," jelas Mega.