Menuju konten utama

May Day 2018: Massa Aksi Demo Sudah Padati Kawasan Monas

Massa aksi demo Hari Buruh 2018 sudah memadati kawasan Patung Kuda sejak sekitar pukul 07.00 WIB.

May Day 2018: Massa Aksi Demo Sudah Padati Kawasan Monas
Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berkumpul dalam peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/18). Tirto.id/Shinta.

tirto.id - Memperingati Hari Buruh atau May Day yang jatuh hari ini 1 Mei 2018, ribuan massa buruh dari berbagai serikat pekerja dari berbagai daerah di sekitar Jakarta sudah berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tepatnya di sekitar Patung Kuda.

Berdasarkan pantauan Tirto, massa sudah memadati kawasan Patung Kuda sejak sekitar pukul 07.00 WIB. Akibatnya, polisi terpaksa menutup jalan Medan Merdeka Barat arah ke Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. Meski begitu, jalur Transjakarta untuk kedua lajur tetap dibuka.

Selain itu, massa aksi pun membawa sejumlah banner berisi tuntutan mereka, di antaranya menuntut pembatalan PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, penghapusan outsourcing, kerja berkedok magang, turunkan harga kebutuhan pokok dan stop tenaga kerja asing (TKA) buruh kasar asal Cina.

"Cabut PP 78 tahun 2015 dan tolak upah murah dan hapus juga outsourcing yang selama ini kita dari 2014 sampai sekarang penghapusan outsourcing belum terlaksana," kata Pandi (42) salah satu peserta demo dari Federasi Serikat Metal Indonesia (FSMI) di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat (01/05/2018).

Tampak juga sejumlah massa dengan pakaian berwarna cokelat khas pegawai pemerintahan. Salah satunya Eko Bagyo (45), salah seorang pegawai kelurahan asal Pati, Jawa Tengah yang sudah 13 tahun mengabdi. Ia menuntut agar pemerintah segera merevisi Undang-Undang Aparatur Negara.

"Sehingga kami bisa jadi PNS dengan teman-teman saya seluruhnya, dengan seluruh honorer di Indonesia," kata Eko di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).

Eko datang beserta 16 orang temannya dari Pati sejak Senin (30/04/2018) kemarin. Mereka tergabung dengan ribuan pegawai honorer lainnya dari Forum Nasional Kurang Satu Tahun (FNK-1).

Sementara itu, untuk mengantisipasi demo buruh kali ini, petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan pengalihan arus kendaraan saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Selasa (1/5/2018).

"Nanti menuju ke Istana Negara tentunya dengan adanya massa atau kegiatan di Monas, kita akan mengadakan pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Senin (30/4/2018) dilansir dari Antara.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusuf menyebutkan pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di antaranya adalah, kendaraan dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri arah Jalan Juanda.

Selain itu, arus lalu lintas dari Lapangan Banteng menuju Veteran dialihkan ke kanan arah Jalan Pos, dan kendaraan dari Jalan Gunung Saharu menuju Jalan DR Sutoyo lurus arah Jalan Senen Raya .

Ia juga menyebutkan, kendaraan dari Jalan Senen Raya menuju Jalan Budi Utomo lurus ke Jalan Gunung Sahari dan arus dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Utara dialihkan ke Jalan Perwira.

Kendaraan dari arah Simpang Lima Senen menuju RSPAD lurus ke Jalan Senen Raya -Jalan Wahidin dan arus dari Jalan Cikini Raya menuju Jalan M Ridwan Rais dialihkan ke Jalan Kwitang atau kendaraan dari Jalan Kwitang putar balik kembali ke Jalan Kwitang Raya, kemudian kendaraan dari Jalan Kebon Sitih lurus ke Jalan Kwitang Raya.

Arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih atau Tanah Abang.

Kendaraan dari Jalan Abdul Muis lurus ke Jalan Harmoni atau Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Abdul Muis menuju Jalan Museum lurus ke Jalan Fachrudin dan sebaliknya.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri