Menuju konten utama

Massa Aksi 55 Sudah Memadati Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal, Jakarta mulai dipadati peserta Aksi Simpatik tanggal 5 Mei 2017 (55) yang memiliki agenda menuntut penegakan hukum dalam proses sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok.

Massa Aksi 55 Sudah Memadati Masjid Istiqlal
Umat muslim mengikuti aksi 212 di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/2). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Masjid Istiqlal, Jakarta mulai dipadati peserta Aksi Simpatik tanggal 5 Mei 2017 (55) yang memiliki agenda menuntut penegakan hukum dalam proses sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pada Jumat (5/5/2017), massa berdatangan dari berbagai penjuru baik dari kawasan Jakarta maupun luar kota.

Berkumpulnya massa di Istiqlal tersebut merupakan kegiatan bagian dari Aksi Simpatik 55 yang membawa semangat Aksi Bela Islam 212. Rencananya mereka akan terus berdatangan ke masjid terbesar di Asia Tenggara itu untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah dilanjutkan long march.

Sebelumnya, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengatakan Aksi Simpatik 55 adalah ekspresi sebagian umat Islam yang merasa terusik keadilannya akibat tuntutan ringan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan terdakwa Ahok.

Aksi, kata dia, juga untuk mendukung independensi hakim dalam persidangan kasus penodaan agama sehingga menjatuhkan vonis berdasarkan nurani.

"Kepada hakim yang terhormat dan hakim yang mulia, kami tidak pada posisi untuk menekan sistem peradilan sedikitpun," kata dia, seperti diberitakan Antara.

Peserta aksi, kata dia, hanya bermunajat kepada Allah di Masjid Istiqlal dan menyampaikan aspirasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Setelah itu bertawakal dan keputusan diserahkan kepada yang Majelis Hakim.

Selain itu, sejumlah rekayasa lalu lintas dan angkutan umum diberlakukan untuk aksi simpatik 55. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah adanya kemacetan. Bahkan, rekayasa kali ini tidak hanya berlaku untuk arus lalu lintas, tetapi juga rekayasa pada jalur perkeretaapian.

Selain itu, aparat kepolisian juga sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk dipakai massa aksi memarkirkan kendaraannya. Pasalnya, tak mungkin Masjid Istiqlal bisa menampung seluruh kendaraan massa aksi.

PT KAI Daop 1 Jakarta pada hari Jumat (5/5/2017) akan melakukan rekayasa pola operasi KA. Ia mengatakan rekayasa pola operasi tersebut yakni 16 KA yang berangkat dari Stasiun Gambir, pada hari ini akan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.

Hal ini berlaku mulai keberangkatan KA 14 (Argo Muria) keberangkatan pukul 07.00 sampai dengan KA 18 (Argo Jati) keberangkatan pukul 17.20 WIB. Total ada 16 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir, yang juga akan diberhentikan luar biasa di Stasiun Jatinegara guna pelayanan penumpang yang mungkin kesulitan naik dari Stasiun Gambir.

Baca juga artikel terkait AKSI 55 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri