Menuju konten utama

Marcus/Kevin Ungkap Penyebab Kekalahan di Semifinal China Open 2018

"Servis saya difault empat kali, dari poin saja sudah rugi, ditambah ini merusak fokus kami," kata Marcus.

Marcus/Kevin Ungkap Penyebab Kekalahan di Semifinal China Open 2018
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Indonesia Angga Pratama dan Rian Agung Saputro pada babak pertama kejuaraan All England 2018 BWF World Tour Super 1000 di Birmingham, Inggris, Rabu (14/3/2018). ANTARA FOTO/Handout/Humas PBSI

tirto.id - Pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo tersingkir di semifinal ganda putra China Open 2018, Sabtu (22/9/2018). Menurut Kevin, kesalahan servis menjadi salah satu penyebab kekalahan mereka.

"Memang berpengaruh [servis dinyatakan fault]. Dengan kondisi shuttlecock yang kencang seperti ini, kalau sudah tidak konsentrasi dengan servis, mau main bagaimana," katanya usai laga seperti dikutip dari laman PBSI, Sabtu malam.

Dalam laga yang berlangsung di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou ini, duet "Minions" tak dapat mengatasi permainan cepat dan keras yang dimainkan lawannya.

Servis Marcus yang dinyatakan fault oleh hakim servis sempat memecah konsentrasi ganda putra peringkat satu dunia ini.

"Servis saya difault empat kali, dari poin saja sudah rugi, ditambah ini merusak fokus kami ketika akan servis. Saya rasa sebaiknya ada alat pengukurnya, jadi bisa lebih fair," kata Marcus.

Di gim pertama, Marcus/Kevin gagal mengamankan poin-poin kritis saat kedudukan imbang 18-18. Kendati mampu merebut set kedua, di gim penentuan kembali duet "Minions" tak dapat mengontrol poin-poin kritis saat angka menunjukkan 16-16.

Dikalahkan Han Chengkai/Zhou Haodong melalui rubber gim (19-21, 21-11, 17-21), hasil ini sekaligus membuat Marcus/Kevin gagal mempertahankan gelar juara.

Indonesia kini berharap gelar pada tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang telah mengamankan tiket final.

Pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu juga berpeluang ke laga puncak asalkan mampu melewati hadangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) di empat besar.

Baca juga artikel terkait CHINA OPEN 2018 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Olahraga
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis