tirto.id - Pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal mempertahankan gelar juara China Open setelah kandas di semifinal, Sabtu (22/9/2018).
Pada edisi 2017, Marcus/Kevin menjadi kampiun setelah mengalahkan unggulan kedua, Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) di laga puncak.
Berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou pada 19 November 2017, duet "Minons" yang diunggulkan di tempat pertama mengakhiri laga tersebut dalam dua set, 21-19, 21-11.
Sebelum ke laga puncak, Marcus/Kevin juga menghentikan dua ganda favorit, yakni unggulan kedelapan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) di perempat final dan unggulan keempat Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) di semifinal.
Tahun lalu, China Open menyandang level Super Series Premier sementara edisi 2018 di level Super 1000. Hadiah total pun meningkat yang semula 700.000 dolar Amerika Serikat kini satu juta dolar Amerika Serikat atau nyaris Rp15 miliar.
Bagi Marcus dan Kevin, kekalahan ini memutus tren positif mereka yang sebelumnya berhasil mempertahankan gelar Japan Open atau merebut juara dua kali beruntun pada Minggu (16/9) lalu.
Adapun perjalanan duet "Minions" di China Open 2018 terhenti setelah kalah di empat besar.
Berlaga di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Sabtu siang, aksi Marcus/Kevin berakhir dalam 46 menit di tangan ganda putra tuan rumah, Han Chengkai/Zhou Haodong, melalui rubber gim (19-21, 21-11, 17-21).
Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting telah memastikan tiket ke final setelah mengalahkan tunggal putra unggulan tuan rumah, Chou Tien Chen (12-21, 21-17, 21-15).
Indonesia berpeluang menambah satu wakil di laga puncak dari pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di nomor ganda putri. Di semifinal, mereka menantang unggulan kedua, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang).
Editor: Ibnu Azis
