tirto.id - Ketua Posyandu Gampong Mulia Kota Banda Aceh, Rahmi Mardiana menyatakan banyak warga meminta anaknya diberikan imunisasi difteri menyusul maraknya pemberitaan penyakit menular tersebut.
“Banyak warga yang minta anaknya diberi imunisasi difteri. Namun, karena vaksinnya tidak ada di posyandu, maka kami arahkan ke puskesmas,” kata Rahmi, di Banda Aceh, Selasa (12/12/2017).
Rahmi Mardiana mengakui tingginya minat warga meminta anaknya diberi imunisasi difteri tidak terlepas dari pemberitaan media terkait perkembangan penyakit menular tersebut.
Kendati begitu, sebut dia, hingga kini belum ditemukan kasus difteri di wilayah kerja Posyandu Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Dan pihak posyandu akan terus memantau perkembangan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
“Untuk kasus difteri, belum kami teruskan. Saat ini, masyarakat sudah mewaspadai penyakit menular tersebut. Banyak warga minta anaknya diberi imunisasi difteri,” kata Rahmi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Abdul Fatah mengatakan, imunisasi difteri baru bisa diberikan apabila ditemukan satu kasus dalam satu wilayah.
"Jika ditemukan satu kasus, maka anak seusia yang terjangkit difteri dalam suatu wilayah harus diimunisasi. Imunisasi untuk mengantisipasi agar virus difteri tidak menyebar kepada anak lainnya," kata Abdul Fatah.
Abdul Fatah menjelaskan, jika ada seorang anak terserang penyakit difteri, maka imunisasi si anak tersebut tidak lengkap. Imunisasi lengkap tersebut harus dilakukan secara berkala.
"Karena itu, kami mengimbau para orang tua di Aceh agar memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya, sehingga kekebalan tubuhnya lebih terjamin serta tahan terhadap serangan virus difteri," jelas Abdul Fatah.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz