tirto.id - Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas mengatakan PT Bank Mandiri Tbk menargetkan telah mengkonversi 100 persen kartu debit nasabah dari teknologi pita magnetik menjadi teknologi chip berstandar nasional untuk menghindari kejahatan skimming pada tahun 2019.
"Regulasi Bank Indonesia untuk kartu debit berstandar chip nasional harus dipenuhi 100 persen pada 2021. Di 2018 awal kita sudah mencapai 27 persen yang sudah memakai kartu chip, jadi kami perkirakan 2019 kartu debit nasabah Bank Mandiri sudah semua pakai chip," ujar Rohan kepada Tirto.Id pada Rabu (21/3/2018).
Rohan Hafas mengatakan Bank Mandiri menggunakan teknologi chip ini sudah sejak dua tahun belakangan.
"Jadi, Bank Mandiri sudah lama secara bertahap mengganti kartu debit dari pita magnetik menjadi chip. Kalau yang lama tinggal menunggu masa jatuh tempo. Kan rata-rata tiga tahun masa berlaku kartu itu," terang Rohan.
Sementara, Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.17/52/DKSP, telah mewajibkan kartu debit yang terbit sejak 30 Juni 2017 dilengkapi standar nasional chip. Bagi kartu ATM yang sebelum tenggat itu sudah beredar, ditargetkan memakai teknologi chip paling lambat pada 31 Desember 2018.
BI menargetkan 100 persen kartu ATM dan debit yang beredar telah menggunakan teknologi chip dan PIN online enam digit paling lambat pada 31 Desember 2021. Rohan optimis Bank Mandiri dapat lebih awal memenuhi target itu.
Menurut Rohan, secara teori teknologi chip ini sudah cukup menjamin keamanan data rahasia nasabah untuk menghindari pembobolan tabungan melalui skimming yang belakangan marak terjadi.
"Secara teoritis demikian (keamanannya). Sampai saat ini teknologi chip cukup baik," ungkapnya.
Modus skimming kartu debit biasanya dilakukan dengan menempelkan alat card reader di mulut mesin ATM serta kamera tersembunyi. Alat card reader tersebut akan mengambil data kartu secara otomatis yang bertujuan untuk penggandaan kartu. Sementara kamera tersembunyi diperlukan untuk mengetahui pin dari kartu ATM.
Dalam rangka pencegahan skimming, Bank Mandiri telah mengecek fisik seluruh mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di seluruh Indonesia. Saat ini jumlah ATM milik Bank Mandiri ada 14 ribu.
"Pengecekan tergantung daerahnya. Kalau ramai dicek setiap hari," tambahnya.
Selain itu, pihak Bank Mandiri juga telah mengirimkan pesan SMS pemberitahuan kepada nasabah untuk mengganti pin secara periodik dan menghimbau nasabah untuk menghidupkan notifikasi SMS.
"Jadi, kalau ambil uang atau belanja meggunakan kartu debit ada notifikasi transaksi yang dilakukan. Itu proteksi kalau ada pemakaian yang tidak sesuai. Terdeteksi dari notifikasi," tambahnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yulaika Ramadhani