tirto.id - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2018 akan mencapai 5,3 persen didorong dari belanja pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Chief of Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen tersebut juga tidak terlepas dari dihelatnya Pilkada dan persiapan pemilu presiden pada 2019.
“Sebelum pemilu, pengeluaran konsumsi dan belanja pemerintah memang cenderung naik. Belanja politik pada tahun ini bisa mencapai Rp46 triliun, dan mendorong 0,2 persen laju pertumbuhan ekonomi,” katanya di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi itu juga mengacu dari semakin membesarnya alokasi pengeluaran untuk sosial, ketimbang tiga tahun sebelumnya yang lebih fokus belanja infrastruktur. Dengan kata lain, porsi pengeluaran agak lebih seimbang
Selain pengeluaran rumah tangga dan pemerintah, inflasi pada 2018 juga turut memengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, inflasi diproyeksikan bergerak stabil di kisaran 3,6 persen pada 2018 ini.
“Saya melihat pemerintah akan tetap fokus menekan angka inflasi. Karena bagaimanapun, tidak mungkin mendorong pertumbuhan ekonomi apabila angka inflasi masih tinggi,” jelas Leo.
Di sisi lain, kontribusi investasi atau pembentukan modal tetap bruto terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2018 kurang lebih sama seperti 2017. Bahkan, tidak menutup kemungkinan sedikit terkoreksi.
Hal itu dikarenakan penopang pembentukan modal tetap bruto (PMTB) hanya disumbang dari infrastruktur saja. Sedangkan untuk properti, tren kinerjanya agak melempem apabila menjelang pemilu. Asal tahu saja, sekitar 70 persen dari total nilai PMTB disumbang dari bangunan dan infrastruktur.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Yantina Debora