Menuju konten utama

Malaysia Tak Jadi Sensor Adegan Gay Film Beauty & The Beast

Film blockbuster Walt Disney "Beauty and the Beast" akan dirilis di Malaysia bulan ini tanpa memotong adegan homoseksual yang beberapa waktu lalu sempat menimbulkan kontroversi di sana.

Malaysia Tak Jadi Sensor Adegan Gay Film Beauty & The Beast
Potongan adegan film "Beauty and the Beast" (2017) garapan sutradara Bill Condon yang antara lain dibintangi oleh Emma Watson, Dan Stevens, dan Luke Evans. Foto/Disney

tirto.id - Film blockbuster Walt Disney "Beauty and the Beast" akan dirilis di Malaysia bulan ini tanpa memotong adegan homoseksual yang beberapa waktu lalu sempat menimbulkan kontroversi di sana.

Badan sensor Malaysia pekan lalu melarang penayangan film itu di negara mayoritas penduduknya muslim itu jika Disney tidak menghapus adegan gay di mana homoseksualitas tidak disarankan oleh para pemuka agama di Malaysia.

Disney menolak memotong adegan dan distributor lokal meminta dewan sensor meninjau ulang keputusan itu.

"Kami sangat senang mengumumkan bahwa film Disney "Beauty and the Beast" kini telah disetujui untuk dirilis di Malaysia tanpa memotong adegan, dengan rating PG13," kata perusahaan ini dalam sebuah pernyataan seperrti dikutip Reuters.

Rating PG13 berarti bimbingan orang tua diperlukan untuk anak dibawah 13 tahun.

Badan sensor tidak segera memberi komentar tentang keputusannya itu.

Dibintangi Emma Watson sebagai Belle yang jatuh cinta kepada Beast, film ini memiliki karakter gay untuk pertama kalinya dalam sejarah Disney.

Karakter itu, LeFou, yang merupakan teman akrab dari tokoh jahat utama pada film ini, Gaston, memicu beberapa kelompok di seluruh dunia memboikotnya.

Film ini meraup 170 juta dolar AS selama akhir pekan debutnya di Amerika Utara, dan menjadi rekor baru untuk penghasilan terbesar debut film pada Maret.

Malaysia sebelumnya telah memblokir film-film Hollywood yang dianggap sensitif secara agama, seperti "The Prince of Egypt" pada 1998, yang menggambarkan kisah Alkitab dari Musa, dan "Babe" pada 1995, yang menampilkan babi sebagai tokoh utama di mana babi haram bagi muslim, demikian Reuters.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI FILM atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Film
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri