Menuju konten utama

Makkah Puasa Kapan & Bagaimana Penentuan Awal Ramadhan di Arab?

Makkah puasa hari apa dalam Ramadhan 2024 dan bagaimana cara penentuan awal Ramadhan di Arab Saudi?

Makkah Puasa Kapan & Bagaimana Penentuan Awal Ramadhan di Arab?
Makkah puasa hari apa dalam Ramadhan 2024 dan bagaimana cara penentuan awal Ramadhan di Arab Saudi? ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Awal puasa Arab Saudi atau 1 Ramadhan 1445 H ditetapkan bertepatan dengan hari ini Senin, 11 Maret 2024. Demikian pula Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Sementara itu, Oman Pakistan, dan Iran baru memulai puasa pada Selasa, 12 Maret 2024.

Keputusan awal Ramadhan di Arab Saudi ini diambil setelah terlihatnya penampakan bulan sabit baru (hilal) di Hawtat Sudair, berdasarkan pengamatan astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah, Riyadh.

Berdasarkan hasil rukyatul hilal tersebut, Mahkamah Agung Arab Saudi Saudi mengumumkan bahwa Senin, 11 Maret, akan menjadi hari pertama Ramadhan.

“Perhitungan dan teknologi melengkapi proses pengamatan. Perhitungan astronomi dan pengamatan dengan mata telanjang, seperti mata manusia, keduanya saling membutuhkan," papar Abdullah Al-Khudairi, direktur Observatorium Astronomi di Sudair, dikutip Arab News pada Minggu (10/3).

Penetapan 1 Ramadhan 2024 di Arab Saudi dilakukan dengan menggunakan metode rukyatul hilal. Metode ini diterapkan dengan pengamatan bulan yang akan mulai dilihat saat matahari tenggelam dengan mata telanjang atau bantuan optik seperti teleskop.

Secara umum, pelaksanaan rukyat hilal di Arab Saudi tergolong sangat sederhana karena dilaksanakan di pinggir jalan raya di tengah hamparan pasir. Rukyat yang diterapkan oleh Arab Saudi adalah rukyat murni yang didasarkan pada berhasil atau tidaknya hasil rukyat (pengamatan) hilal.

Senada dengan Arab Saudi, Qatar juga mengumumkan bahwa awal puasa tahun ini bertepatan dengan Senin, 11 Maret 2024. Komite Pemantauan Hilal Kementerian Wakaf dan Urusan Islam setempat menyatakan hilal sudah terlihat pada Minggu (10/3) malam, sehingga memutuskan Senin, 11 Maret, akan menjadi hari pertama bulan suci Ramadhan.

Berbeda dengan Arab Saudi dan Qatar, Oman menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H akan bertepatan dengan Selasa, 12 Maret 2024. Hal ini diputuskan oleh Komite Utama Pengamatan Bulan Ramadhan. Dengan demikian, dalam kalender Oman, bulan Syaban 1445 H akan digenapkan menjadi 30 hari.

“Komite Utama Penampakan Bulan telah bertemu malam ini. Komite belum menerima bukti penampakan hilal. Oleh karena itu, diumumkan bahwa Senin (11 Maret 2024) akan menandai berakhirnya Sya’ban 1445 H, dan Selasa (12 Maret 2024) akan menandai awal Bulan Suci Ramadhan 1445 H," keterangan Kementerian Wakaf dan Agama Oman.

Metode Penetapan Awal Ramadhan di Arab Saudi

Tanggal 1 Ramadhan di Arab Saudi ditetapkan dengan menggunakan metode rukyatul hilal atau pengamatan observasi terhadap hilal. Melansir laman UICI, hilal adalah lengkungan bulan sabit paling tipis yang berkedudukan pada ketinggian rendah di atas ufuk barat usai matahari terbenam (ghurub) dan bisa diamati.

Pengamatan hilal di Arab Saudi dapat dilakukan dengan mata telanjang atau pun dengan alat bantu. Selain itu, pihak terkait di Arab Saudi juga akan melakukan perhitungan secara astronomis untuk menentukan awal Ramadhan 2024.

Meskipun hitungan astronomi dipandang akurat, ada catatan khusus jika digunakan untuk menentukan awal bulan. Pasalnya, penentuan awal bulan bergantung pada kriterianya, yakni wujudul hilal atau imkan rukyat.

Kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) yang diterapkan pemerintah Arab Saudi adalah kriteria hisab dengan memperhitungkan mungkin atau tidaknya untuk dirukyat.

Pada hari yang ditetapkan sebagai hari terakhir bulan Syaban, yang tahun ini berlangsung pada Minggu (10/3), Mahkamah Agung Arab Saudi mengimbau masyarakat untuk melaporkan kesaksian apabila melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau teropong.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah & Fitra Firdaus

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah & Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus