Menuju konten utama

Makan Teratur Kini Lebih Penting Dari Apa Yang Dimakan

Menurut hasil penelitian, kebiasaan meninggalkan makan malam cenderung berakibat kurang baik bagi kesehatan.

Makan Teratur Kini Lebih Penting Dari Apa Yang Dimakan
(Ilustrasi). Tirto/Andrey Gromico

tirto.id - Penelitian menyebutkan jika orang-orang yang melewatkan makan pada sore hari cenderung kurang sehat jika dibandingkan orang yang memiliki kebiasaan makan malam bersama dengan orang lain.

Para ilmuwan dari Kings College London dan University of São Paulo, mengatakan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition bahwa penelitian menunjukkan jika kebiasaan makan tidak teratur dapat memunculkan kemungkinan dua tipe diabetes, yaitu tekanan darah tinggi dan obesitas, begitu seperti yang dilaporkan oleh Times.

Dr Gerda Pot, dosen ilmu gizi di King College London mengatakan jika pepatah lama kemungkinan ada benarnya walaupun membutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Sepertinya istilah sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran dan makan malam seperti orang miskin ada benarnya,” ujarnya seperti yang ditulis dalam laman independent.co.uk pada Rabu (22/6/2016).

Dr Gerda Pot juga mengatakan pemahaman selama ini yang menyatakan jika makan lebih banyak kalori pada malam hari dapat memicu obesitas belum sepenuhnya terbukti.

Pada bulan Mei lalu tim yang sama melaporkan hasil penelitian bahwa makan setelah jam 8 malam pada anak tidak memiliki kaitan dengan obesitas.

"Kami berharap untuk menemukan hubungan antara makan dan kemungkinan kelebihan berat badan, tapi kami benar-benar tidak menemukan. Hal ini mungkin karena terbatasnya jumlah anak mengkonsumsi makan malam mereka setelah 8 dalam kelompok ini.” ujarnya sembari menjelaskan jika pemahaman asupan merata sepanjang hari belum tentu lebih baik dari proporsi sarapan yang lebih besar untuk energi beraktifitas.

"Selama ini kita terlalu memusingkan dengan apa yang kita makan tanpa memikirkan pertanyaan, apa yang harus dimakan untuk memberikan asupan energi yang baik,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP atau tulisan lainnya

tirto.id - Gaya hidup