tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menyebutkan pengungsi Rohingya di Aceh yang diusir mahasiswa telah diungsikan ke sejumlah lokasi.
Menurutnya, sebagian telah diungsikan ke Gedung PMI Aceh. Sebagian lagi diungsikan ke salah satu gedung milik yayasan di Aceh.
"Hari ini saya sudah mengambil keputusan dan tindakan agar pengungsi-pengungsi Rohingya itu ditempatkan di tempat yang aman. Satu ditempatkan di Gedung PMI, yang sebagian lagi ditempatkan di Gedung Yayasan Aceh," ujar Mahfud kepada awak media, Kamis (28/12/2023).
Ia menegaskan, penempatan pengungsi di kedua lokasi itu bersifat sementara. Pemerintah pusat belum memutuskan penempatan permanen bagi para pengungsi.
Menurut Mahfud, pemerintah sebetulnya bisa saja memulangkan para pengungsi Rohingya saat ini juga. Namun, karena alasan kemanusiaan, hal tersebut tidak dilakukan.
"Kita kalau mau mengusir sekarang juga bisa karena kita tidak ada urusan, tapi ini urusan kemanusiaan," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud turut menyinggung soal tsunami yang menimpa Aceh 19 tahun lalu. Saat itu, banyak masyarakat yang membantu masyarakat Aceh.
Bahkan, masyarakat dari luar negeri turut membantu masyarakat Aceh. Berdasarkan kejadian itu, Mahfud menilai masyarakat Aceh sudah sepatutnya membantu pengungsi Rohingya.
"Aceh dulu saat terkena tsunami masyarakat dari berbagai dunia bergerak menolong, masa sekarang tidak mau menolong kan gitu, ya kami tolong," urai Mahfud.
Sebelumnya, gerakan mahasiswa di Aceh melakukan pengusiran atau pemindahan paksa terhadap pengungsi Rohingnya yang mendiami Balai Meuseuraya Aceh (BMA) ke kantor Kemenkumham Aceh.
Kejadian tersebut dilakukan setelah para mahasiswa melakukan demonstrasi di kantor DPR Aceh.
Berdasarkan video yang diunggah di media sosial X (Twitter) via akun @Herricahyadi, para mahasiswa berbondong-bondong menuju lokasi tempat tinggal pengungsi Rohingya.
Kedatangan mereka sontak membuat pengungsi yang rata-rata wanita dan anak-anak ketakutan. Tidak sedikit dari mereka yang berteriak dan menangis.
Petugas keamanan setempat turun tangan untuk menghentikan aksi mahasiswa agar tidak terjadi tindakan anarkis. Meski begitu, para pengungsi tetap diarahkan menuju kendaraan untuk dipindahkan menuju kantor Kemenkumham.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi