tirto.id - Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan inovasi sepatu untuk mencegah kekakuan (anti kontraktur) engkel kaki pada penderita kelumpuhan yang dinamai Aveo 3.
Sepatu yang dikembangkan oleh Bryan Nuril Inzaghi, Andri Khoirul Huda, dan Muhammad Fahmi Husaen ini merupakan produk generasi ke-3.
Sepatu yang dibuat oleh maahsiswa UGM ini dibuat untuk mencegah kekakuan khususnya di bagian pergelangan kaki bagi penderita kelumpuhan.
Dibawah bimbingan Budi Sumanto, S.Si., M.Eng., melalui Program Kerativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) para mahasiswa Sekolah Vokasi UGM ini mengembangkan aveo ini.
Aveo generasi pertama dikembangkan sejak 2018 dan saat ini Aveo 3 dibuat menggunakan motor stepper dengan torsi 4.8 N.m sebagai penggerak yang dapat menggerakkan ankle. Sedangkan untuk mikrocontroller digunakan basis arduino nano.
“Sepatu Aveo 3 dilengkapi Mechanomyogram atau rangkaian sensor deteksi ketegangan otot,” jelas Fahmi, di Kampus UGM, Senin (19/8/2019).
Dia menjelaskan sepatu tersebut dilengkapi sensor berbasis Electret Microphone untuk pembacaan sinyal otot. Sepatu ini dirancang menggunakan bahan polyethylene dan polylactid acid yang ringan dan kuat serta memberikan kenyaman bagi penggunanya.
“Dari pengujian sementara diketahui motor penggerak dapat dikontrol melalui smartphone sedangkan untuk mechanoymogram dapat mendeteksi ketegangan otot,” ungkapnya.
Fahmi mengungkapkan pengembangan sepatu aveo ini berawal dari pengalamannya yang menderita duchenne muscular dystrophy (DMD).
Penyakit itu menyebabkan penurunan fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan kaki. Karena tidak pernah melakukan fisioterapi Fahmi mengalami kekauan dan sulit untuk bergerak yang dikenal dengan kontraktur i akibat kekakuan otot.
Hal itu yang menginspirasinya untuk membuat sebuah alat yang bisa membantu mencegah terjadi kontraktur angkle. Sepatu yang dikembangkan ini dapat memberikan gerakan otomatis layaknya fisioterapi sehingga dapat mencegah kontraktur angkle.
“Harapannya Aveo 3 ini bisa memberikan manfaat dan digunakan untuk terapi, khususnya oleh para penyandang disabilitas,”tuturnya.
Sepatu aveo 3 ini tidak hanya menjadi terobosan dalam membantu terapi penderita kelumpuhan. Namun juga berhasil lolos melaju dalam Pekan Mahasiswa Ilmiah Nasional (PIMNAS) yang akan beralnsgung pada akhir Agustus mendatang di Universitas Udayana Bali.
Editor: Maya Saputri