tirto.id - Diagram alir (flowchart) dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah algoritma. Selain menuliskan di diagram alir, algoritma juga bisa direpresentasikan melalui pseudocode.
Dengan menampilkan algoritma melalui diagram alir, pembacaan logika perintah pun menjadi lebih jelas. Penelusuran (tracing) algoritma dengan mudah dengan penulisan yang lebih sederhana melalui simbol.
Penulisan algoritma sangat berbeda dengan penulisan untuk program. Penulisan program ditujukan agar perintah yang dituliskan dapat dimengerti oleh mesin, seperti komputer. Sebaliknya, penulisan algoritma ditujukan agar suatu langkah yang dikerjakan bisa dipahami manusia.
Mengutip buku Informatika Kelas X (2021) terbitan Kemdikbudristek RI, algoritma disusun dari proses berpikir komputasional oleh seseorang untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan yang sedang dicari solusinya.
Orang tersebut mesti menerjemahkan solusi yang diambil melalui suatu strategi atau "resep" tertentu. Tata cara untuk mengeksekusi solusi tersebut dinamakan algoritma, yang merupakan bagian dari karya informatika.
Macam-macam Simbol Diagram Alir di Penulisan Algoritma
Algoritma yang sudah disusun, selanjutnya bisa dituliskan ke salah satunya berupa diagram alir. Diagram ini dibuat dalam bentuk aliran simbol yang dapat ditelusuri dari suatu titik permulaan, sampai titik akhir dari program. Pembuatan diagram alir memanfaatkan simbol standar ANSI/ISO.
Simbol-simbol diagram alir yang digunakan dalam penulisan algoritma memiliki beragam bentuk dengan fungsi yang berlainan.
Mengutip modul materi Informatika terbitan Kemdikbudristek, berikut macam-macam simbol diagram alir untuk penulisan algoritma:
1. Garis Alir:
Garis alir menunjukkan arah aliran algoritma, dari sebuah proses ke proses berikutnya.
2. Terminal:
Terminal atau terminator sebagai penunjuk awal atau akhir sebuah proses.
3. Proses/langkah:
Simbol proses/langkah untuk menyatakan kegiatan yang akan terjadi dalam diagram alir.
4. Titik keputusan:
Simbol ini merupakan proses atau langkah yang menyatakan perlu adanya keputusan, atau adanya kondisi tertentu. Di titik tersebut, selalu ada dua keluaran untuk melanjutkan ke aliran kondisi berbeda.
5. Masukan/keluaran:
Simbol masukan/keluaran dipakai mewakili data masuk atau data keluar. Penggunaanya hanya bisa dimulai dari masukan menuju keluaran, dan bukan sebaliknya.
6. Anotasi:
Simbol anotasi melambangkan komentar tentang satu atau beberapa bagian di diagram alir. Komentar ini tidak mempunyai dampak apa pun pada proses yang berlangsung.
7. Predefined process/subprogram:
Simbol ini melambangkan suatu kegiatan atau proses lain yang telah didefinisikan sebelumnya.
8. Persiapan/inisialisasi:
Simbol persiapan/inisiasi digunakan untuk menunjukkan operasi yang tidak memiliki dampak khusus, selain mempersiapkan sebuah nilai untuk langkah atau proses berikutnya. Simbol ini dipakai pula untuk menggantikan titik keputusan yang umumnya berbentuk ketupat saat akan melakukan pengulangan di kondisi tertentu.
9. Konektor dalam halaman:
Simbol konektor dalam halaman sering dipakai dalam pengulangan. Penggunaan simbol tersebut akan menghubungkan satu proses ke proses lainnya, sama seperti tanda panah. Proses bisa lebih dari satu yang mengarah padanya, tapi hanya akan menghasilkan satu keluaran. Penggunaan simbol ini membuat diagram alir lebih rapi dengan mengurangi tanda panah yang lalu lalang di dalamnya.
10. Konektor luar halaman:
Ketika diagram alir tidak dapat termuat di satu halaman saja, lambang ini akan dipakai menghubungkan satu proses ke proses lainnya, seperti halnya tanda panah. Namun, penggunaa simbol ini akan merujuk ke halaman berbeda.
11. Kontrol/inspeksi:
Simbol kontrol atau inspeksi dipakai dalam menunjukkan proses/ langkah yang terdapat inspeksi atau pengontrolan di dalamnya.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom