Menuju konten utama

LSI: Seluruh Kandidat Mengalami Penurunan Elektabilitas

LSI menyebutkan bahwa survei terakhir dari ketiga paslon mengalami tren penurunan dniandingkan survei sebelumnya. Penurunan ini disebabkan berbagai kasus yang menimpa ketiga paslon.

LSI: Seluruh Kandidat Mengalami Penurunan Elektabilitas
Ilustrasi. Survei elektabilitas Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adrian Sopa, menyatakan bahwa keseluruhan pasangan calon (paslon) gubernur DKI Jakarta mengalami tren penurunan dibandingkan survei LSI sebelumnya.

Pada survei sebelumnya, yakni pada tanggal 28 Januari hingga 1 Februari, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) - Sylviana Murni yang memperoleh elektabilitas sebanyak 31,1% kini menjadi 30,9% dengan penurunan sebanyak 0,2%.

Sementara itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saeful Hidayat yang sebelumnya mendapat 30,8% kini turun menjadi 30,7%. Pasangan nomor urut dua ini mengalami penurunan sebanyak 0,1%.

Paslon nomor urut tiga Anis Baswedan-Sandiaga Uno yang sebelumnya 32,2% menjadi 29,9% dan mengalami penurunan sebanyak 2,3%.

Adrian menambahkan, pada survei sebelumnya, paslon nomor urut dua Ahok-Djarot, bahkan terus mengalami kenaikan. Namun kemudian berhenti pada bulan Februari. Pada November lalu, misalnya, elektabilitas Ahok-Djarot sebanyak 24,6% turun menjadi 27,1% pada bulan Desember. "Keduanya lantas kembali mengalami kenaikan menjadi 32,6% pada awal Januari dan berhenti pada akhir Januari yakni menjadi 30,8%," jelasnya sebagaimana dikutip Tirto.id.

Hal yang sama juga dialami oleh paslon nomor tiga, Anies-Sandi. Pada survei bulan Desember, elektabilitas Anies-Sandi sebanyak 19,8%, dan menjadi 21,4% pada bulan Januari. Survei kemudian kembali naik menjadi 32,2% di akhir Januari dan mengalami penurunan menjadi 29,9% di survei terakhir.

Tren penurunan yang dialami seluruh kandidat ini disebabkan berbagai faktor. “AHY di-bully di masyarakat dan dianggap tidak mampu memimpin Jakarta karena belum memiliki pengalaman. Melengkapi AHY, isu kasus hukum Sylvi juga berpengaruh meski hanya sebatas saksi,” ungkap dia di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jumat (10/2/2017).

Lebih lanjut, paslon nomor urut dua: Ahok-Djarot, mengalami penurunan elektabilitas karena kasusnya terkait pernyataan keras kepada Ma’ruf Amin yang menjadi pemicu protes dari tokoh ulama dan NU. Tak hanya itu, Adrian menambahkan, viral wawancara Ahok di Aljazeera TV yang mengatakan tak akan menyesal dan akan mengulangi kutip Al-Maidah, juga menjadi penyebab turunnya elektabilitas.

Sementara itu, pada paslon nomor urut tiga Anies-Sandi, turunnya elektabilitas disebabkan adanya isu Anies yang mendapat dukungan Syiah walaupun sudah diklarifikasi. Selain itu, Anies juga dianggap oleh pemilih moderat menjauhi paham aslinya. "Sementara saat ini, Anies lebih memilih pro keberagaman," papar Adrian.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Yuliana Ratnasari