tirto.id - Pujian atau doa bersama merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan setelah azan sembari menunggu datangnya imam salat. Berikut ini beberapa contoh lirik pepujian setelah azan Magrib yang dapat dilantunkan di masjid maupun musala.
Terlepas dari adanya perbedaan pendapat, melantunkan pujian setelah azan diperbolehkan. Dikutip dari NU Online, Ma'ruf Khozin selaku Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur melalui akun Facebooknya menjelaskan adanya tuntunan pujian setelah azan.
Ma'ruf Khozin menyebut bahwa salah satu tuntunan melantunkan pujian setelah azan datang dari fatwa ulama Al-Azhar Mesir, Syeikh Sulaiman Al-Jamal. Sebagaimana termuat dalam kitab Hasyiatul Jamal, berikut penjelasan dari fatwa tersebut:
"Shalawat sebelum iqamah apakah dianjurkan atau tidak? Guru kami Syaubari saat ditanya tentang bacaan shalawat dan salam kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sebelum iqamah apakah sunah atau bidah? Beliau berfatwa sunah. Saya lihat hal itu dikutip dari beberapa golongan ulama." (Hasyiatul Jamal, juz 1, halaman: 310).
Ma'ruf Khozin menambahkan bahwa fatwa Syekh Syaubari merujuk kepada sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:
"Jika kalian mendengar orang adzan, maka jawablah seperti apa yang dikatakan muadzin, lalu bershalawat kalian kepadaku." (HR Muslim).
Tidak hanya itu, Ma'ruf Khozin juga menyertakan keterangan Syekh Amin Al-Kurdi tentang dibolehkannya melantunkan pujian setelah azan. Keterangan itu tercantum dalam kitab Tanwir Al-Qulub sebagai berikut:
"Membaca shalawat dan salam kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sesudah adzan telah dijelaskan kesunahannya oleh para ulama. Tidak ada ragu bagi seorang muslim bahwa shalawat dan salam adalah termasuk ibadah terbesar. Mengeraskan bacaan shalawat dan salam serta dibaca di atas menara tidak mengeluarkannya dari hukum sunah." (Tanwir Al-Qulub, juz 1, halaman: 73).
Di sisi lain, pujian setelah azan terkadang tidak hanya selawat, namun juga memuat doa. Berkaitan dengan hal tersebut, antara setelah azan dan iqomah, justru menjadi salah satu waktu ijabah untuk berdoa kepada Allah Swt. Dalam sebuah riwayat hadis dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut:
"Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah." (HR. Abu Dawud).
Lirik Pujian setelah Azan Maghrib
Terdapat banyak jenis lirik pujian setelah azan yang dapat dilantunkan kaum muslim. Berikut ini beberapa contoh lirik pujian setelah azan Maghrib:
1. Allahumma Antassalam
للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
Arab Latinnya:
Allahumma antassalam, wa minkassalam, wa ilaika ya'uudussalam, fahayyina robbana bissalam, wa adkhilnal jannata daarossalam, tabarokta robbana wa ta'aalayta, yaa dzal jalaali wal ikram.
Artinya:
"Ya Allah, Engkau adalah Damai, dan dari-Mu adalah Damai, dan kepada-Mu Damai kembali, jadi Tuhan kami menyambut kami dengan Damai, dan memasukkan kami ke Surga, tempat tinggal yang damai, terpujilah Dia. Tuhan memberkati Anda dan meninggikan Anda, oh kemuliaan dan kehormatan."
2. Sholawat Badar
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Arab Latinnya:
Shalaatullaah Salaamul laah 'Alaa Thaaha Rasuulillaah Shalaatullaah. Salaamullaah 'Alaa Yaa Siin Habiibillaah. Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah. Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allah.
Artinya:
"Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah. Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah. Kami berwasilah dengan berkah basmalah, dan dengan Nabi yang menunaikan lagi utusan Allah. Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah, karena berkahnya ahli badar ya Allah."
3. Sholawat Asyghil
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Arab Latinnya:
Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin Wa 'alaa alihi wa shohbihii ajma'in.
Artinya:
"Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
4. Doa untuk Kedua Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Arab Latinnya:
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya:
"Tuhanku, ampunilah dosaku dan [dosa] kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
5. Syair Abu Nawas
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم
Arab Latinnya:
Ilahilstu lil firdausi ahlaa. Wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi. Fa hablii taubatan waghfir zunuubii. Fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi.
Artinya:
"Ya Tuhan, saya tidak layak masuk surga - dan saya tidak layak menerima api Neraka. Jadi berilah aku taubat dan ampunilah dosa-dosaku - karena Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar."
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Ahmad Yasin & Fitra Firdaus