tirto.id - Lirik lagu Malayisa Di Pintu Mahligai yang dinyanyikan IKLIM dan kerap disebut oleh penggemarnya sebagai "Puteri di Pintu Mahligai" menceritakan perasaan seseorang yang jauh dari kekasihnya.
Lagu Di Pintu Mahligai dirilis oleh grup band IKLIM dalam album keempatnya bertajuk "Iklim" pada tahun 1994. Lagu ciptaan S. Amin Shahab dengan aransemen dari IKLIM ini sukses menjadi finalis Anugerah Juara Lagu 1995 di Malaysia.
Hingga kini, Di Pintu Mahligai menjadi salah satu lagu Malaysia yang masih populer dan bisa juga dibilang legandaris. Ia hampir setara dengan lagu legendaris IKLIM lainnya, Suci Dalam Debu.
Lagu Suci Dalam Debu menjadi awal mula kegemilangan karier grup band yang digagas oleh sang vokalis, Saleem Majid alias Saleem Iklim, tersebut.
IKLIM memasukkan lagu Suci Dalam Debu dalam album studio perdananya Satu Kesan Abadi yang dirilis di tahun 1990. Lagu tersebut diciptakan oleh Wan Zul dan S. Amin Shahab.
Lirik Lagu Pintu Mahligai yang Dinyanyikan IKLIM
Berikut lirik lagu Di Pintu Mahligai yang dinyanyikan oleh IKLIM dan official video audionya yang tayang di Youtube:
DI PINTU MAHLIGAI - IKLIM
Di dalam kesunyian
Kurasa gelombangnya
Menyintaimu satu kewajipan
Tapi tak terluah dengan perkataan
'Tika fajar menyingsing
Kusentuh sinar kasih
Dari matamu dekat dan terasing
Aku menanti singkapan tabir cinta
Aku menanti saat menjadi nyata
Kesunyian ini terlalu indah
Walaupun pahit untuk menelan
Walaupun pedih sanggupku tahan
Dan kurelakannya
Puteri di pintu mahligai
Kulihat kasihmu melambai
Walaupun jauh tapi jelas
Jiwaku menyentuh jiwamu
Puteri di pintu mahligai
Nyatakan segala impian
Sambutlah tangan sambutlah
Semoga terlepas segala siksaan
Kesunyian ini terlalu indah
Walaupun pahit untuk menelan
Walaupun pedih sanggupku tahan
Dan kurelakannya
Puteri di pintu mahligai
Kulihat kasihmu melambai
Walaupun jauh tapi jelas
Jiwaku menyentuh jiwamu
Puteri di pintu mahligai
Nyatakan segala impian
Sambutlah tangan sambutlah
Semoga terlepas segala siksaan
Dengan sayap impian
Ingin terbang ke sana
Membawa cinta sebesar dunia
Apa jua milikku dan aku tahu
Hanya untukmu.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Addi M Idhom