Menuju konten utama

LIPI Kembangkan Situs Karangsambung Jadi Geopark

LIPI Kembangkan Situs Karangsambung Jadi Geopark

tirto.id -

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan mengembangkan situs geologi Karangsambung di Kabupaten Kebumen menjadi "geopark" taman geologi yang diakui dunia melalui Geopark Global Network (GGN) berbasis pada aspek ilmiah, konservasi, edukasi, riset, rekreasi, dan pemberdayaan masyarakat.

"Karangsambung akan dikembangkan konsepnya menjadi geopark yang tidak hanya berbasis pada aspek ilmiah saja, tetapi juga memiliki lima fungsi, yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, riset, rekreasi dan pemberdayaan masyarakat," kata, Iskandar Zulkarnain, Kepala LIPI pada raket kerja (Raker) Jasa Ilmiah LIPI di Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, (23/3/2016).

Iskandar menekankan kelima aspek tersebut harus dijalankan secara berkelanjutan sebagai syarat Karangsambung diakui sebagai taman geologi oleh dunia baik dari GGN dan UNESCO. Ia mengatakan Karangsambung merupakan situs yang kaya akan bebatuan alam.

"Karangsambung ini disebut Lantai Samudera Purba yang kini muncul di permukaan. Semua bebatuan mulai dari basal, granit, rijang berkumpul di sini. Keunikannya adalah situs geologi ini tidak ada di wilayah lain," ujar Iskandar.

Karangsambung yang sebelumnya ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi Nasional pada 10 November 2006 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral harus dilindungi karena memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Berkat penetapan itu, Karangsambung sudah memenuhi syarat pertama yakni memiliki fungsi konservasi.

Iskandar menerangkan mengenai fungsi lainnya. Ia mengatakan, sebagai fungsi edukasi, Karangsambung tidak hanya dikunjungi mahasiswa khususnya jurusan geologi, tetapi juga masyarakat umum. Sebagai fungsi riset, Karangsambung dapat dimanfaatkan menjadi penelitian guna mengeksplorasi lebih jauh dari aspek geologi, sejarah, dan potensi obyek wisata yang tidak akan pernah habis.

Fungsi keempat, yakni Karangsambung sebagai lokasi rekreasi yang beredukasi. Untuk mendukung fungsi ini, LIPI akan membangun museum dan teater untuk mengakomodasi pemutaran film berisikan objek bebatuan alam yang ditemukan di Karangsambung.

Fungsi kelima adalah Karangasem sebagai lokasi pemberdayaan masyarakat. LIPI akan membangun sentra produksi yang dikembangkan di desa setempat, baik kerajinan tangan maupun oleh-oleh.

Menurut Iskandar, membangun kawasan Karangsambung sebagai geopark memiliki tantangan besar. Tantangan terbesarnya ialah meyakinkan masyarakat bahwa membuat Karangsambung menjadi geopark dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi. Oleh karenanya, untuk mewujudkan rencana ini, diperlukan kerjasama dari Pemerintah Daerah Kebumen dan masyarakat setempat.

"Kondisinya masyarakat menggali batu untuk dijual. Kalau bebatuan tersebut digali, konsep konservasinya akan berhenti dan nanti tidak diakui," ungkap Iskandar. (ANT)

Baca juga artikel terkait GEOPARK GLOBAL NETWORK atau tulisan lainnya

Reporter: Mutaya Saroh