tirto.id - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memastikan hanya akan digunakan satu portal pendaftaran dalam 3 (tiga) kategori rekrutmen calon ASN, yakni Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Sekolah Kedinasan, dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Penggunaan satu portal yakni portal Sistem Seleksi Calon ASN atau SSCASN akan mempermudah peserta dalam melakukan proses pendaftaran. Untuk mendukung kelancaran proses tersebut, BKN telah melakukan peningkatan fitur teknologi dalam SSCASN.
Kepala BKN menyebutkan dengan peningkatan fitur SSCASN, peserta seleksi ASN tidak perlu mengunggah sejumlah dokumen, seperti ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), serta Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada saat melakukan pendaftaran.
“Portal SSCASN akan terintegrasi dengan data NIK di Dukcapil, data Dapodik Kemdikbud, data STR di Kementerian Kesehatan, dan akses data ijazah dan akreditasi Perguruan Tinggi di Kementerian Ristekdikti,” katanya, seperti dikutip laman BKN.
Selain itu, Kepala BKN juga memastikan peserta seleksi ASN dapat mengakses informasi seluruh formasi yang dibuka Pemerintah. Hal ini termasuk inovasi baru pada portal SSCASN, karena pada seleksi sebelumnya peserta hanya dapat melihat ketersediaan formasi satu per satu di website masing-masing Instansi.
“Kini, cukup melalui portal SSCASN, peserta dapat mengakses seluruh informasi formasi yang dibuka Pemerintah”.
Tidak hanya itu, Kepala BKN juga mengungkapkan akan tetap menjaga kualitas transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan seleksi ASN, termasuk mencegah terjadinya tindak kecurangan atau percaloan.
Untuk mengantisipasi hal itu, Kepala BKN mengatakan tengah mempersiapkan fitur tambahan pada sistem CAT BKN, yakni face recognition untuk mengidentifikasi peserta yang melakukan ujian, sehingga dapat meminimalkan adanya percaloan dalam pelaksanaan ujian.
Kepala BKN menambahkan, dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, BKN akan tetap menerapkan prosedur pelaksanaan ujian sesuai protokol kesehatan dalam rekrutmen ASN tahun 2021, salah satunya dengan live score melalui Youtube BKN agar hasil ujian dapat dipantau di mana saja.
Dalam rekrutmen ASN 2021 akan disediakan pula sarana khusus bagi peserta positif Covid-19 sehingga tetap dapat berkesempatan mengikuti seleksi. Kepala BKN juga mengungkapkan untuk peserta seleksi di luar negeri akan tetap dapat mengikuti ujian di kantor KBRI setempat.
“Memfasilitasi peserta ujian di luar negeri jadi pengalaman baru dalam pelaksanaan seleksi tahun 2020. Tahun lalu BKN sudah melaksanakan ujian seleksi di 15 negara lewat kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri,” pungkasnya.
Formasi CPNS 2021
Nantinya dalam seleksi CPNS dan PPPK 2021, formasi dengan alokasi terbanyak untuk pemerintah pusat terdiri dari:
1. Jabatan dosen;
2. Penjaga tahanan;
3. Penyuluh keluarga berencana;
4. Analis perkara peradilan, serta pemeriksa.
Alokasi terbanyak bagi pemerintah provinsi terdiri dari:
1. Jabatan guru, yakni guru bimbingan konseling, guru teknologi informasi dan komputer, serta guru matematika;
2. Jabatan tenaga kesehatan, yakni perawat, dokter, dan asisten apoteker;
3. Jabatan teknis antara lain, pranata Komputer, polisi kehutanan, pengawas benih tanaman.
Sementara itu, untuk pemerintah kabupaten dan kota, alokasi terbanyak terdiri dari:
1. Jabatan guru antara lain guru kelas, guru pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, serta guru bimbingan konseling;
2. Jabatan tenaga kesehatan yang paling banyak dibutuhkan adalah perawat, bidan, dan dokter;
3. Jabatan teknis antara lain, penyuluh pertanian, auditor, pengelola pengadaan barang/jasa.
Editor: Agung DH