tirto.id - Atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok mengatakan prestasi yang diraihnya di ajang Asian Games 2018 tak lepas dari sesi latihan yang dilaksanakan di Cina selama 4 bulan. Cina memang menjadi panutan utama dalam olahraga wushu. Sebelum Asian Games, Lindswell dan atlet wushu lainnya ikut berlatih di sana.
Menurut atlet berusia 26 tahun ini, latihan di Cina berguna dan berpengaruh dalam aksinya kali ini. Meski raihan poin Lindswell belum sempurna, ia berhasil mengalahkan Hongkong yang erat kaitannya dengan Cina.
"Ngaruh besar. Itu ngaruh banget buat atlet. Kami udah jadi lebih kuat mental, kami juga udah fokus latihan, kami juga udah lebih percaya diri dan persiapannya bagus," katanya setelah pertandingan di JIExpo Kemayoran, Senin (20/8/2018).
Lindswell mendapat poin 9,75 dari pertandingan hari ini. Menurutnya, hasl tersebut sudah maksimal meski awalnya ia sempat grogi. Ia pun menyebut nilai tertinggi dalam olahraga wushu adalah 9,91 dan itu didapat oleh Cina.
"Sempurna enggak mungkin lah. Itu dulu 9,91 itu juga dulu Cina yang dapat. Terus enggak pernah ada lagi," ujarnya.
Lindswell akan segera pensiun dari kompetisi wushu. Ia mengaku akan beristirahat dan fokus dengan kehidupan pribadinya. Entah kapan ia akan kembali terjun ke dunia wushu. Namun, menurutnya usia 27 tahun adalah usia yang cocok untuk pensiun.
"Belum tahu sih, yang jelas aku pengen rest dulu," pungkas Lindswell.
Ia sendiri masih bingung untuk masalah masa depannya. Namun, ada beberapa skenario yang sudah ia pikirkan. Beberapa tawaran untuk ikut ambil bagian dalam pembuatan film dan menikah ada dalam daftar rencananya.
"Iya itu juga [nikah]," katanya pada Tirto hari Senin (20/8/2018).
Lindswell sendiri bukan merupakan lulusan strata-1. Ia pernah menjadi mahasiswa Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 mengambil jurusan Psikologi. Namun karena tidak pernah masuk karena sibuk menjadi atlet, ia di drop out.
"Untuk bayar SPP saja, enggak datang," ucapnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra