tirto.id - Partai Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat. Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal partai, Idrus Marham, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
"Setelah melakukan konsultasi dengan Ketua Umum, sesuai dengan hasil Rapat Pleno tim Pilkada pusat, maka DPP Partai Golkar menetapkan [Bakal] Calon Gubernur Ridwan Kamil dan saudara Daniel Muttaqien sebagai Calon Wakil Gubernur untuk Pilkada Jawa Barat," kata Idrus.
Emil--demikian pria kelahiran 1971 ini dipanggil--pertama kali mengemukakan keinginannya untuk berkontestasi di gelanggang Pilkada Jawa Barat pada awal Maret lalu. Emil mengatakan bahwa maju sebagai nomor satu Jabar "tidak bisa dihindari lagi." Ketika itu, belum ada satupun partai yang mengusungnya. Sampai kemudian Partai Nasdem menyambut keinginan tersebut.
Nasdem resmi mendeklarasikan dukungannya ke Ridwan Kamil di Monumen Bandung Lautan Api Lapangan Tegalega Bandung, Minggu (19/3/2017). Ketika itu, ia menaiki Sisingaan--kesenian asal Kabupaten Subang, Jawa Barat--saat menghadiri acara deklarasi. Ia datang ke Lapangan Tegalega naik Sisingan bersama Ketua DPW Partai Nasional Demokrat Jawa Barat, Saat Mustapa.
Pendeklarasian ini tertuang dalam Surat Rekomendasi Nomor 020-SI/DPP/Nasdem/III/2017. Surat tersebut diserahkan langsung oleh DPW Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa.
Baca juga:Pilgub Jabar: Dukungan Golkar ke Ridwan Kamil Tinggal Tunggu Surat
Saat itu, sempat muncul banyak sinisme terhadap dirinya. Emil dianggap sebagai orang yang oportunis. "Kenapa dengan partai ini atuh, kenapa tidak dengan partai-partai terdahulu?" demikian kira-kira cibiran orang. Maklum, ketika maju sebagai Wali Kota Bandung 2013, Emil diusung oleh PKS dan Gerindra, dua partai yang berseberangan dengan Nasdem.
Mengenai ini, Emil, dalam laman Facebook-nya, menjawab bahwa sebetulnya ia telah berkomunikasi dengan "partai terdahulu", akan tetapi belum ada jawaban.
Nasdem sempat cukup lama jadi satu-satunya partai pengusung Emil. Barulah pada awal September, PKB masuk ke gerbong pendukung. Emil mendapat SK (surat keputusan) Calon Gubernur dari PKB pada 11 September 2019.
Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, mengatakan bahwa Emil dipilih karena dinilai sebagai sosok pemimpin muda yang memiliki integritas dan pemimpinan yang tinggi. Selain itu, visi dan misi PKB dalam pembangunan sama dengan apa yang diperjuangkan Ridwan Kamil jika nantinya ia terpilih sebagai gubernur.
"Emil tokoh muda di Jabar, kita perlu mengapresiasi tokoh muda yang muncul dan terbukti kepemimpinannya. Terbukti di Kota Bandung jejak rekam beliau bagus. Semoga bisa dikembangkan di Jabar," kata Syaiful.
Baca juga:Pilgub Jabar 2018: Golkar Ajukan Daniel Mutaqien Pada Ridwan Kamil
Partai ketiga yang turut mendukung Emil adalah PPP. Deklarasi dukungan dilakukan di Kantor Sekretariat Nasional Badan Pemenangan Pemilu (Seknas Bappilu) DPP PPP, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017). Ridwan Kamil datang di acara itu, bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Dengan dukungan dari PPP ini, Ridwan Kamil jadi calon gubernur pertama yang sudah bisa maju. Kursi di DPRD yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar seseorang bisa maju sebagai Bacagub adalah 20, sementara dengan tiga partai ini, Emil telah mengantungi 21 kursi (Nasdem 5 kursi, PKB 7, PPP 9).
Dengan Golkar yang punya 17 kursi di DPRD Jawa Barat, maka Ridwan Kamil sudah mengantungi 38 kursi dari total 100 kursi atau hampir setara 40 persen. Sangat kokoh sebagai modal awal mengikuti kontestasi.
Baca juga:Pilgub Jabar: PPP Tak Masalah Golkar Ikut Dukung Ridwan Kamil
Lantas bagaimana dengan partai lain?
Masih ada PDI-P, PAN, Demokrat, PKS, Hanura, dan Gerindra yang akan turut meramaikan kontestasi. Dari keenam partai ini, baru PAN yang sudah dipastikan memberikan dukungan kepada tokoh lain, dalam hal ini Deddy Mizwar. Deddy Mizwar sebetulnya juga diisukan didekati Gerindra dan PKS. Namun kabar terakhir ada isu bahwa dukungan Gerindra terhadap Deddy melemah dan mereka mencari alternatif.
PDI-P masih berhati-hati memilih siapa yang akan mereka usung. Kabar terakhir adalah ada delapan calon yang mereka "jaring", satu di antaranya adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang notabene Ketua DPD Golkar Jawa Barat. Dengan pula dengan Demokrat yang juga belum melakukan manuver apapun.
Penulis: Rio Apinino